Renungan Harian Katolik Selasa 4 Januari 2022

  • infokatolik
  • Feb 05, 2025
Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 4 Januari 2022

 

Renungan Harian Katolik hari ini

Bacaan I 1Yoh 4:7-10

1Yoh 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
1Yoh 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1Yoh 4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
1Yoh 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Mazmur Tanggapan Mzm 72:2.3-4ab.7-8

Segala bangsa di bumi, ya Tuhan sujud menyembah kepada-Mu.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa,dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
*Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil Luk 4:18-19
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

Bacaan Injil Mrk 6:34-44

Mrk 6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Mrk 6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
Mrk 6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.”
Mrk 6:37 Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”
Mrk 6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.”
Mrk 6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
Mrk 6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
Mrk 6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
Mrk 6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
Mrk 6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
Mrk 6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Harian Katolik

Ada banyak reaksi saat seseorang melihat orang lain ditimpa malapetaka, Ada yang biasa biasa saja, masa bodoh, tak mau tahu, ada yang tergerak oleh belas kasih , turut merasakan penderitaan orang lain, dan melakukan sesuatu yang meringankan kesulitan orang lain. Belas kasih menggerakkan orang untuk keluar dari dirinya, dari kepentingannya, dan mengarahkan hati dan pikirannya pada orang lain. Belas kasih mendorong orang untuk bersikap murah hati. Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasih pada saat melihat orang banyak karena mereka seperti domba tanpa gembala. Mereka ini adalah oarang orang yang tidak diperhatikan oleh para pemimpin, mereka membutuhkan bimbingan dan perlindungan.Berhadapan dengan orang yang menderita, Tuhan Yesus yang berbelas kasih, pertama tama mengajar mereka banyak hal, memberi peneguhan dan arahan. Bukan hanya itu, Tuhan Yesus mengajak para murid murid Nya untuk memberi mereka makan, karena mereka letih lesu . Tuhan Yesus tidak membiarkan orang orang menderita kelaparan dan hidup tanpa pengharapan. Disekitar kita ada banyak orang yang menderita. Mereka adalah orang orang yang sedang bergumul dengan penyakit akut yang menggerogoti tubuhnya, mereka membutuhkan dukungan, pendampingan,empati,dan kehadiran yang memberi semangat hidup. Ada banyak orang yang sedang frustasi dan putus harapan karena kegagalan yang mereka alami. Mereka membutuhkan dukungan dan semangat untuk bangkit. Ada banyak anak jalanan yang membutuhkan perhatian, kasih sayang dan pendampingan. Apakah kita tergerak oleh belas kasih untuk membantu mereka menyiapkan masa depan mereka? Di sekitar kita ada orang orang yang menderita kesepian dan kehilangan makna hidup, mereka membutuhkan perhatian dan teman untuk bicara.

Butir permenungan

Kunci kebahagiaan sejati yang dirindukan oleh semua orang dalam setiap hubungan adalah kasih. Kasih pula yang menggerakkan orang untuk melakukan hal-hal yang bahkan tampak konyol dan rumit. Seorang ibu bisa mempertaruhkan nyawa demi anaknya, seperti juga seorang laki-laki yang berani mati demi kekasihnya. Namun, tampaknya sukar untuk mengasihi yang lain jika kita tak merasakan dan mengalami kasih dalam hidup. Karena itu, Rasul Yohanes mengingatkan kita untuk menyadari kasih Allah bagi kita. Kesadaran tersebut akan membuat kita lebih mudah untuk menjadi pribadi yang penuh kasih dan bahkan utnuk mengasihi musuh. Dalam Injil hari ini, kasih Yesus tampak dalam perhatiannya pada orang banyak yang mengikuti-Nya. Ia mengajari, memberikan peneguhan, dan juga menyediakan mereka makanan. Yesus tidak menyerahkan urusan tersebut ke tangan pasar, karena di sana persaingan lebih terjadi daripada solidaritas. Itulah sebab Ia memberi perintah: Kamu harus memberi mereka makan! Kesediaan para murid untuk memberikan diri dan makanan kepada para pengikut Yesus merupakan ungkapan kasih paling sederhana dan luhur. Kerelaan itulah yang menggerakkan hati seseorang untuk keluar dari kepentingan pribadinya, lalu mengarahkan hati dan pikiran kepada orang lain dalam perbuatan kasih.

Doa.

Ya Tuhan, berilah kami hati yang ber belas kasih , sehingga kami tergerak untuk meringankan beban penderitaan orang lain . Amin.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *