Seri Nasruddin Hoja
Suatu ketika, Nasruddin bermaksud mengadakan acara syukuran di rumahnya. Hari itu dia pergi ke pasar hewan untuk membeli satu ekor kambing. Setelah mendapatkannya, dia membawa kambing itu pulang dengan menarik tali kekang di lehernya. Tanpa disadari Nasruddin, dua orang anak nakal memperhatikannya sejak dari pasar. Keduanya sudah merencanakan sebuah rencana jahat untuk mencuri kambing itu.
Saat sampai dipersimpangan jalan desa, Nasruddin mampir disebuah warung sembako bermaksud membeli beberapa bahan pendukung untuk acara syukurannya. Kambing yang dibelinya kemudian diikat disebatang pohon disamping warung.
Pada saat Nasruddin berbelanja ke dalam warung sembako itu, kedua anak nakal itu secara mengendap-endap menghampiri kambing itu dan melepaskan tali kekang di leher kambing itu dan memasang tali kekang itu dileher salah satu anak nakal itu, sementara anak yang satunya membawa kambing itu kembali ke pasar hewan untuk dijual kembali.
Luar biasanya Nasruddin tidak menyadari segala kejadian itu. Saat Nasruddin selesai berbelanja dan bermaksud membawa kambing itu pulang, dia terkejut karena kambingnya yang diikat disebatang pohon telah berubah menjadi seorang anak laki-laki remaja.
“Siapa kamu?”, tanya Nasruddin terkejut.
“Saya tuan,” jawab anak laki-laki itu kemudiaan.
“Tuan pasti tidak percaya kalau saya ceritakan. Saya adalah seorang anak yang sangat nakal. Saya tidak pernah mendengarkan kata-kata orang-tua saya. Satu hari saya membuat hati ibu saya sangat sedih, sampai-sampai ia tidak dapat menahan amarahnya, sehingga dia mengutuk saya menjadi seekor kambing! Saya hanya akan berubah kembali menjadi seorang anak laki-laki, jika ada orang yang baik budi dan bijaksana yang membeli saya. Terima-kasih tuan atas kemurahan hati anda, sehingga saya kembali menjadi seorang anak,” kata anak itu dengan raut muka memelas.
“Oh begitu..saya paham sekarang,” jawab Nasruddin sambil mengangguk-angguk dan mengelus-elus janggutnya.
“Nah, sekarang sebaiknya kamu pulang dan jangan membuat ibumu marah lagi,” kata Nasruddin kemudian.
Anak itu kemudian pergi.
Keesokan harinya, Nasruddin bermaksud membeli lagi seekor kambing yang lain. Di pasar, dia terkejut karena melihat kambing yang kemarin dia beli, yang berubah menjadi seorang anak laki-laki, ada disitu lagi.
Nasruddin menghampiri kambing itu, lalu menjewer kuping kambing itu sambil berkata : “Dasar anak nakal, kamu memang berandal cilik. Pasti kamu sudah membuat ibumu marah lagi, iyakan?”