Nasruddin selalu berharap dirinya bisa menjadi seorang Imam. Dia belajar dan berlatih keras untuk mencapai cita-citanya itu. Dia terus menambah pengetahuan dan juga berlatih keras supaya mampu berbicara di depan orang banyak. Dia tahu bahwa untuk mencapai itu tidaklah mudah.
Suatu hari kesempatan itu datang juga, dia mendapat kesempatan untuk melakukan khotbahnya yang pertama. Di hari pertama dia menjadi seorang Imam di desanya, Nasruddin sudah duduk di atas kursi Imam untuk menyampaikan dakwahnya. Setiap orang menunggu dengan sabar dan tenang untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Nasruddin.
Nasruddin sangat gugup, dia begitu gelisah. Ternyata dia belum siap untuk menyampaikan ceramahnya. Untuk menutupi kegugupannya, dia mencoba untuk membangun percakapan dengan jamaahnya, “Apakah kalian tahu apa yang akan saya sampaikan hari ini?”
Dia memulai dengan pertanyaan itu.
“Kami tidak tahu, Nasruddin?” jawab mereka.
“Jika kamu tidak tahu apa yang akan saya katakan, maka saya tidak akan mengatakan apa-apa,” jawab Nasruddin.
Dia mengatakan itu dan kemudian bangkit dan pergi keluar dari mesjid, meninggalkan orang-orang yang kebingungan.
Di hari berikutnya, orang-orang sudah berada di dalam masjid. Mereka menunggu Nasruddin, mereka sangat ingin tau, apa yang akan dikatakan oleh Nasruddin. Nasruddin kembali duduk di kursi Imam, dan seluruh jamaah menunggu dengan sabar.
“Apakah kalian tau, apa yang akan saya katakan pada hari ini? tanya Nasruddin lagi.
“Ya, kami tahu Nasruddin,” mereka menjawab.
Belajar dari pengalaman kemarin, orang-orang itu tidak mengatakan “tidak tau” untuk kali ini.
“Baiklah,” kata Nasruddin.
“Karena kalian semua sudah tau, apa yang akan saya sampaikan kepada kamu hari ini, maka saya tidak akan mengatakan apa-apa,” kata Nasruddin
Dia bangkit berdiri dan kemudian meninggalkan masjid. Orang-orang di dalam masjid itu semakin bingung, dengan apa yang dilakukan Nasruddin.
Di hari ketiga, jemaat kembali berkumpul di dalam mesjid. Mereka sangat berharap untuk mendengarkan khotbah Nasruddin. Nasruddin datang, kemudian duduk dan bertanya dengan pertanyaan yang sama.
“Apakah kalian tahu, apa yang akan saya katakan kepada kamu hari ini?”
Seluruh jemaah berharap Nasruddin tidak meninggalkan masjid, sebelum dia menyampaikan khotbahnya. Maka beberapa dari mereka mengatakan, “Ya kami tahu,” dan beberapa lagi mengatakan, “Tidak, kami tidak tahu.”
“Oke, kalau begitu untuk kasus ini; bagi orang-orang yang sudah tau, tugasnya adalah menjelaskan kepada mereka yang belum tau,” jawab Nasruddin kepada mereka sambil meninggalkan masjid lagi.