Hari Biasa, Minggu Biasa XXIII. “Kristus Mementingkan Doa”, Selasa, 10 September 2019
Nikolaus, Oglerius, Fransiskus Garate
Bacaan Hari ini, tahun Liturgi C
Bacaan Pertama
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose 2:6-15
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Mzm 145:1-2.8-11
Tuhan itu baik kepada semua orang.
– Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
– Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
– Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Yoh 15:16
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:12-19
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus
Renungan
Kristus mementingkan doa, ketika Dia ke bukit untuk berdoa, Ia berdoa semalam-malaman.
Unsur doa pribadi dan formal jelas disebutkan di dalam Injil. Sebagai manusia Yesus memerlukan ungkapan jiwa sebagai Putera Bapa, ditengah kesibukan-Nya, dalam medan kehidupan dunia, di antara manusia.
Unsur doa dalam hidup Yesus dapat diikuti dengan seksama, dan kita bisa melihat jejaknya dalam Injil : Ia berdoa sesudah di baptis (Luk 3:31). Di padang Gurun sesudahnya Ia berpuasa, sebagai laku tapa untuk lebih masuk di dalam doa (bdk.Mat 4:1-11; Mrk 1:12-13; Luk 4:1-13). Dalam kesibukan, dikerumuni orang banyak, Ia memisahkan diri untuk berdoa (Luk 4:43-44). Di sini, sebelum memilih para rasul, Yesus semalam-malaman berdoa (Luk 6:13). Begitu juga Yesus menyepi di gunung, sesudah pelipatgandaan roti (bdk. Yoh 6:15), untuk berdoa sebelum memberikan ajaran tentang Roti Hidup. Ia berdoa sebelum memecahkan roti, sebelum membuat mukjizat, menengadah, bersyukur, ungkapan-ungkapan doa, kontak intim dan hubungan dengan Bapa, seperti diucapkan jelas sebelum pembangkitan Lazarus (Yun 11:41-42), Yesus berdoa dalam Perjamuan Malam (Mat 26:26-29), di Taman Zaitun (Mrk 14:32-42) dan khusus di kayu salib (Mat 27:46; Luk 23:34-46).
Hidup Yesus itu hidup dalam kesadaran akan kebersatuan dengan Bapa dalam semua perbuatan-Nya. Pada-Nya sungguh nyata : karya dan doa itu sama. Justru kalau ini otentik nyata, dan dihayati sungguh, maka timbul kerinduan untuk menyisihkan waktu dan memilih tempat tersendiri untuk mengungkapkan kemesraan dengan Bapa dalam doa. Setiap kali kebersatuan dengan Bapa itu menembus, keluar dalam ucapan syukur (bdk. Mat 11:25, 26), dalam mengeluh, mengangkat mata penuh mesra, melangkah maju menanggapi panggilan kehendak Bapa (Luk 9:15). Segala sesuatu diputuskan dalam wawancara dengan Bapa, dan di dalam kesesakan Ia berlari kepada Bapa, berseru-seru dalam doa. Segala macam doa dengan berbagai variasi, dalam berbagai kesempatan dapat kita amati dari dekat : Sang Putera Manusia, Putera Bapa, juga Guru Agung dalam doa bagi kita semua.
Berkah Dalem