Minggu Biasa III, Hari Biasa, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?”

  • infokatolik
  • Jan 20, 2025

Kalender Liturgi, Minggu Biasa III, Hari Biasa, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?” Senin, 27 Januari 2020
PF St. Angela Merici, Perawan

Bacaan I

2Sam 5:1-7.10

Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: “Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!” Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai raja.

Mzm 89:20.21-22.25-26
– Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.”
– Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
– Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Aku akan membuat tangannya menguasai laut,
dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.

Bait Pengantar Injil

2Tim 1:10
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:22-30

Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Dalam karya keselamatan-Nya, Yesus sudah menunjukkan diri bahwa Dia seorang yang benar dan menyelamatkan. Para pemimpin Yahudi juga para ahli-ahli Taurat, banyak yang iri kepada-Nya. Rasa iri itu diungkapkan dengan kata-kata kebencian dan kata-kata bohong untuk melemahkan Yesus, dikatakan bahwa Yesus kerasukan setan, Dia kerasukan “Beelzebul”, dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan. Beelzebul, yang dalam sumber-sumber kekristenan dan Alkitab, adalah nama lain setan. Dalam demonologi Kristen, ia adalah salah satu dari tujuh pangeran neraka berdasarkan pendapat Katolik mengenai neraka. Buku Dictionnaire Infernal menggambarkan Beelzebul sebagai seekor lalat bersifat iblis yang juga terkenal sebagai “Lord of the Flies” (bahasa Indonesia “Tuhan Lalat”).

Yesus membalas kata-kata para pemimpin Yahudi itu dengan perumpamaan, bagaimana iblis dapat mengusir iblis? Hal ini karena para ahli-ahli Taurat dan para pemimpin Yahudi itu sangat iri kepada Yesus yang bisa mengusir setan. Bahwa perkara Yesus mengusir setan itu adalah hal yang biasa, tetapi tafsiran yang diberikan oleh ahli-ahli Taurat itu sangat berbahaya, karena sesat dan menyesatkan. Karena mereka tidak mau mengakui kuasa Yesus, mereka mencari dalih, gampang ditemukan dan mudah diucapkan, enak bunyinya juga, tetapi kalau diteliti, tidak ada kebenarannya, karena hal itu tidak masuk akal sama sekali. Setan itu mempunyai berbagai macam siasat, strategi dan tidak main-main. “Kalau iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.” Nyatanya setan tidak main dengan begitu tolol. Ada kebenaran, yang musuh Yesus tidak mau mengakuinya, karena ia harus buka mata dan melihat, bahwa Yang lebih kuat sudah datang, mengikat si setan dan merampas kuasanya. Terlalu berat mengakui hal ini.

Sikap musuh Yesus itu menantang setiap perahmatan untuk seterusnya dan selanjutnya. Orang memilih kegelapan daripada terang, memilih tidak melihat daripada dibuka matanya, dan ini sadar dengan sengaja. Apa yang menyebabkan sikap itu? Karena orang malu, “takut kalah”, juga kalau yang mengalahkan itu kebenaran Allah sendiri. Kesombongan manusia dapat berbuat demikian. Lebih baik sesat, terus sesat, daripada mengakui salah dan berbalik arah di jalan. Kembali, mengaku salah itu, merendahkan diri. Dan ini orang yang sudah dikuasai semangat setan tidak dapat; setan tidak dapat merendahkan diri, setan bertahan, tidak mau pengampunan. Dan ia mencoba membawa manusia, yang sudah dijadikan budaknya, untuk mengambil sikap serupa : jangan minta ampun, biar entah apa, terus saja.
Hanya limpahan rahmat istimewa, yaitu dengan pengusiran setan lebih dulu, lewat doa dan puasa, dapat mengubah sikap beku keras membatu, yang sudah menolak Roh itu.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *