Hari Biasa, Minggu V Pra Paskah, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”

  • infokatolik
  • Jan 24, 2025

Kalender Liturgi : Hari Biasa, Minggu V Pra Paskah, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”, Kamis, 2 April 2020
PF St. Fransiskus dari Paola, Pertapa

Bacaan I

Kitab Kejadian 17:3-9

Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.

Mzm 105:4-5.6-7.8-9
– Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya,
– Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
– Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil

PS 965
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Mzm 95:8ab
Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:51-59

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada

Berulang-ulang Yesus dan orang Yahudi mengadakan perdebatan tentang Abraham : siapa keturunan Abraham yang sesungguhnya, siapa pembawa dan penerus semangat dan jiwa Abraham. Apa ada yang lebih besar daripada Abraham?

Orang Yahudi mendasarkan diri pada keturunan lahir, menurut daging. Hal itu oleh Yohanes Pembaptis pun sudah disanggah nilai-nilai itu, sebab ia pun menuntut buah-buah pertobatan, bukan dengan membanggakan keturunan, atau garis keturunan darah : “Abraham adalah Bapa kami! Karena aku berkata kepadamu : Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini” (Luk 3:8), orang Yahudi kepada Yesus berbangga lagi : “Bapak kami adalah Abraham”. Tetapi Yesus menunjuk kepada jiwa semangat Abraham. “Jika kamu anak-anak Abraham tentu kamu mengerjakan pekerjaan Abraham dan pekerjaan paling besar dalam sejarah Abraham ialah percaya. “Adakah Engkau lebih besar?” Jawab Yesus : “Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan bersuka cita”. Yesus adalah pemenuhan harapan dan sukacita Abraham juga.

Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada. Karena orang Yahudi mendesak, maka Ia sampai pada pewahyuan yang paling tinggi. Bukan hanya anak-anak Abraham tidak berarti, kalau tidak mengikuti semangatnya! Yesus bukan hanya lebih besar karena Ia merupakan harapan semua bangsa, tetapi Ia satu-satunya Yang Besar, Ia yang selalu ada, sudah ada sebelum Abraham jadi, dan akan tetap ada : Ia adalah Putera Allah. Orang Yahudi sudah jelas menangkap kata-kata Yesus, mengerti maksud Yesus, meskipun mereka tidak percaya. Maka kemudian mereka mengambil batu, untuk melempari Dia.
Kita di dunia membanding-bandingkan kuasa, dan menjadi cemas kalau kuasa Si Jahat menggelora, mengancam nampaknya. Itu disebabkan juga karena kita tidak bisa “menggambarkan” adanya kuasa lebih besar daripada apa yang kita pahami, yang dapat kita lihat. Tetapi percaya itu bukan “bisa menggambarkan”, melainkan menyerahkan diri, pasrah kepada Tuhan, meskipun tidak melihat : Itulah percaya.

Berkah Dalem.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *