Santo Nikeforus dari Antiokhia

  • infokatolik
  • Jan 20, 2025

Para Kudus – 9 Februari

Nicephorus of Antiokhia, Niceforus of Antiokhia

Kebanyakan ahli meragukan nilai historis kisah Santo Nikeforus. Namun demikian, kisah ini telah ada sejak abad ke-3 dan terus diwariskan dari masa ke masa. Kisah heroik ini akan selalu mengingatkan umat kristiani bahwa Allah akan memuliakan sikap rendah hati dan menolak segala persembahan yang lahir dari keangkuhan hati manusia.
Konon pada abad ke-3, hiduplah dua orang sahabat bernama Saprisius dan Nikeforus di kota Antiokhia. Saprisius adalah seorang imam yang dihormati dan Nikeforus adalah seorang awam yang bersahaja. Karena sebuah perselisihan, persahabatan mereka berubah menjadi kebencian yang mengerikan antara satu sama lain. Namun sebagai seorang awam yang patuh kepada gembalanya, Nikeforus beberapa kali berupaya berdamai dengan Saprisius. Namun sang imam adalah seorang yang keras hati dan tidak memiliki keinginan untuk berdamai. Ia tidak mengacuhkan Nikeforus dan terus memperlakukannya dengan buruk.

Ketika Kaisar Valerianus (Kaisar Publius Licinius Valerianus Augustus, Kaisar Romawi pada tahun 253–260M) mulai menganiaya umat Kristen, Saprisius ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan. Hakim menjanjikan kebebasannya apabila ia mau menyangkal Yesus Kristus dan mempersembahkan kurban bakaran bagi dewa-dewa Romawi. Dengan gagah Saprisius menyatakan dirinya sebagai seorang imam Kristen dan ia tidak akan mempersembahkan korban bagi berhala Romawi. Hakim pun menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Saat dalam perjalanan menuju tempat pelaksanaan hukuman mati, sahabatnya Nikeforus terus mengikutinya. Dengan berlinang airmata Nikeforus memohon agar Saprisius mau memaafkannya sebelum kemartirannya tiba. “Wahai martir Kristus yang gagah berani,” pinta Nikeforus. “Maafkanlah saya jika saya telah berdosa kepadamu!”. Saprisius tidak menjawab. Ia bahkan tidak sudi melihat wajah Nikeforus. Ia memalingkan wajahnya dan dengan gagah terus melangkah menuju tempat eksekusi. Namun saat algojo hendak memenggal lehernya, nyali Saprisius ciut dan imannya pun luntur. Dalam ketakutan ia berteriak histeris : “Berhenti, Berhenti!!, Aku akan meninggalkan Kristus!!. Aku akan membawa kurban persembahan bagi para dewa”.

Nikeforus sangat sedih mendengarkan kata-kata murtad itu. Dengan keras ia menegur Saprisius : “Apa yang kaukatakan saudaraku! Janganlah engkau mengabaikan mahkota yang telah disiapkan Kristus bagimu”. Namun teguran itu tak dihiraukan Saprisius. Karena itu Nikeforus lalu berseru kepada para algojo; “Saya seorang Kristen!. Hukumlah saya sebagai ganti Saprisius!”. Algojo lalu melaporkan kejadian ini kepada hakim yang kemudian memerintahkan pembebasan Saprisius dan hukuman mati bagi Nikeforus.

Nikeforus kemudian dipenggal menggantikan Saprisius.

Sumber : Santo Santa Gereja

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *