BALAS DENDAM TIDAK ADA GUNANYA
“Seseorang tidak perlu membalas dendam,
karena tubuh musuhnya akan di bawa ke pintu rumahnya sendiri.”
Jangan menyalakan api untuk membakar musuh anda sedemikian panas,
hingga anda sendiri hangus karenanya.
Menyimpan dendam kepada musuh bukanlah cara bijak untuk menyikapi pertengkaran.
Balas dendam hanya mencelakakan dan merugikan anda.
Pertanyaannya adalah bagaimana maksud membalas dendam dapat mencelakakan diri kita?
Tentu saja ada banyak caranya.
Menurut majalah life,
hasrat semacam itu bahkan bisa menghancurkan kesehatan anda.
Life mengatakan,
“Ciri utama orang yang mempunyai tekanan darah tinggi ialah orang yang suka menaruh dendam dan benci.
Bila dendam dan benci itu jadi kronis,
akan mengakibatkan tekanan darah kronis yang kemudian di ikuti oleh sakit jantung”.
John, anak Jenderal Eisenhower pernah berkata jika ayahnya tidak pernah menaruh dendam kepada musuhnya.
“Ayah tidak pernah membuang waktu semenit pun untuk memikirkan orang-orang yang tidak di sukainya.”
Hal inilah yang membuat Eisenhower mampu menjadi Pemimpin Sukses. Energinya tidak habis di telan kuasa dendam yang biasanya menghantui para pemimpin.
Memang tepat apa yang di katakan oleh pepatah kuno,
“Orang-orang yang tidak dapat marah itu tolol,
tapi orang yang tidak mau marah itu bijaksana.”
Mungkin kita tidak rela jika di minta mencintai musuh dengan tulus,
tapi demi keselamatan dan kebahagiaan kita, sebaiknya mengampuni mereka dan melupakannya.
Ada seorang bijak berkata,
“Di rampok atau hati di lukai, tidak berarti apa-apa,
kecuali jika anda terus menerus mengingatnya.”
Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Berkah Dalem