Berbuat Kesalahan

  • infokatolik
  • Aug 17, 2024

Di sebuah sekolah seni ada seorang murid bernama Lidia yang belajar melukis dengan sangat rajin. Suatu hari Lidia ingin mengetahui tentang tingkat kemampuan melukisnya. Ia melukis satu lukisan lalu menaruhnya di aula sekolah dengan sebuah catatan kecil di sampingnya berbunyi, “jika anda menemukan kesalahan dalam lukisan ini silakan lingkari dengan cat hitam.”

Keesokan harinya Lidia melihat lukisannya di aula telah penuh dengan lingkaran berwarna hitam. “Haaah”. Dia kembali belajar dengan giat dan setelah beberapa waktu ia melakukan hal yang sama, ia menaruh lukisannya dengan catatan kecil yang sama. Namun keesokan harinya, lagi-lagi ia menemukan banyak lingkaran hitam di atas lukisannya, dia menjadi sangat sedih. Di kelas gurunya melihat bahwa Lidia tampak sedih, jadi gurunya bertanya, “Lidia, apa yang terjadi? Kenapa kamu tampak begitu sedih?”

Lidia menjawab, “Jadi begini Pak guru…” Lidia kemudian menceritakan semuanya. Gurunya kemudian berkata, “Coba kamu buat lagi satu lukisan terbaikmu, namun kali ini kamu ubah catatannya. Tulislah begini : Siapa pun yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, silahkan perbaiki.”

Lidia mengikuti apa yang dikatakan gurunya, ia membuat lagi satu lukisan terbaiknya dengan menggunakan segala teknik dan keterampilan yang telah ia pelajari selama ini. Ia kemudian menaruhnya di aula sekolah dan meninggalkan catatan sesuai dengan apa yang dikatakan gurunya. Keesokan harinya, ia menemukan bahwa lukisannya utuh seperti sediakala, tidak ada perubahan sedikit pun. Dia merasa senang, dia kemudian mendatangi gurunya dan bertanya, “Pak guru sepertinya tidak ada perubahan khusus dalam teknik melukis saya, namun mengapa kali ini tidak ada yang menemukan kesalahan dalam lukisan tersebut?”

Sambil tersenyum gurunya menjawab, “Lidia dengarkan baik-baik; adalah mudah bagi seseorang untuk menemukan kesalahan orang lain. Namun sulit bagi seseorang untuk mengoreksi suatu kesalahan.”

 

***

Sebaik apa pun yang anda lakukan, seberapa besar usaha yang anda curahkan, akan selalu ada komentar yang negatif. Belum tentu hal itu terjadi karena ada sesuatu yang buruk, bisa jadi hal itu terjadi karena ada suatu hal yang tidak sesuai dengan konsep seseorang. Begitu pun orang yang selalu mengkritik, belum tentu orang tersebut dapat memberikan saran perbaikan untuk anda, karena itu janganlah sampai anda dijatuhkan atau dihambat oleh kritik yang tidak membangun dalam mencapai suatu tujuan.

***

Dalam Bacaan Injil hari ini, yang diambil dari Injil Yohanes 21:15-19, dikisahkan bahwa Yesus meminta ketegasan dari Petrus, yang namanya dipanggil sebanyak tiga kali, sama seperti tiga kali Petrus pada saat menyangkal Yesus. Kesalahan yang dilakukan oleh Petrus ingin dipulihkan oleh Yesus, namun Yesus menunggu ketegasan dari Petrus yang akan dijadikan penerusNya sebagai gembala dari domba-dombaNya. Maka dikatakan setelah ditanyakan ketiga kalinya diceritakan Petrus menjadi sedih, maka dia kemudian menjawab : “Engkau tahu Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,” artinya apa? artinya yang dikatakan Petrus ini tidak basa basi, “Tuhan Engkau tahu segala sesuatu”. Dan atas jawaban ini maka keraguan Yesus tidak ada lagi dan kepada Petrus diserahkan tugas yang sangat besar yang sudah disebutNya juga, setiap kali menjawab apa yang dijawab Petrus, “gembalakanlah domba-dombaKu.”

Petrus pernah melakukan kesalahan, namun dia menyadarinya, dia melakukan intrsopeksi diri, menyesalinya, dan menerima untuk memulihkan hubungan lagi dengan Allah, dan akhirnya mendapat kepercayaan dari Tuhan, tugas yang sangat besar. Demikianlah kita juga seharusnya seperti Petrus, ketika kita melakukan kesalahan atau dosa, berusaha menyadarinya, memperbaiki diri dan bertobat dengan memperbaiki relasi dengan Allah lagi.

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *