Hari Biasa Minggu II Pra Paskah, “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu”

  • infokatolik
  • May 04, 2025

Kalender Liturgi, Hari Biasa Minggu II Pra Paskah, “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,” Selasa, 10 Maret 2020

Bacaan I

Yesaya 1:10.16-20

Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah, baiklah kita berperkara! firman TUHAN. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23
– Bukan karena kurban sembelihan engkau dihukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
– Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
– Itulah yang engkau lakukan, Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
– Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah.”

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya

Yeh 18:31
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:1-12

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Di hadapan para murid-Nya dan orang banyak, Yesus memberitahukan dan menjelaskan tentang kemunafikan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, bahwa segala perilakunya hanya kebohongan belaka. Mereka hanya berada dan bergaya di tempat yang terhormat, namun mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan sendiri.

Ajaran Yesus adalah bahwa yang terbesar, harus menjadi pelayan, yang Tuhan dan guru membasuh kaki murid. Ini pedoman sang Guru sendiri, bagi lingkungan para murid-Nya. Memimpin mengandung arti melayani.

Anak manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya. Ia jelas membedakan diri dari penguasa di dunia, yang “menjalankan kuasanya dengan keras.” Sekarang istilah “pelayan” terdengar menarik, digunakan untuk toko dan kantor. Tetapi untuk menjelmakan seluruh jiwa pelayanan seperti Yesus tidak begitu mudah orang harus “ingkar diri”, menghamba tanpa mengharapkan balas jasa, berani berkurban dalam segalanya. Tetapi ini tidak menarik, sebab manusia harus menghapuskan kepentingannya.

Setiap pelayan sejati mengandaikan dirinya sebagai orang yang kecil, pemusatannya ditujukan pada orang lain, yang harus dilayani. Ibu memusatkan hatinya kepada kebutuhan si anak, guru pada kepentingan murid. Maka di mana pemimpin mencari untung, ia melanggar etika pelayanan itu, apalagi kalau ia mengorbankan kepentingan rakyat, memperkosa hak dan kewenangan bawahan untuk kepentingan sendiri. Pelayan hanya nama kosong, yang ada adalah pemerasan dan penindasan.

Berkah Dalem.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *