Hari Minggu Biasa XXXIII. “Wejangan tentang Akhir Zaman”, Minggu, 17 November 2019
Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Maleakhi 4:1-2a
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Mzm 98:5-6.7-8.9a.9bc
Refr. Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
– Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
– Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
– Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bacaan Kedua
Surat Paulus yang kedua kepada Jemaat di Tesalonika 3:7-12
Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil
Alleluya, Alleluya
Luk 21:28
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:5-19
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: “Apa yang kamu lihat di situ? Akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Ia berkata kepada mereka: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Butir Penjelasan
Bacaan Injil hari ini mencakup suatu wejangan yang disampaikan Yesus sehubungan dengan akhir zaman. Wejangan semacam ini diberi nama wejangan eskatalogis, dalam bahasa Yunani eskhaton berarti “akhir zaman”. Wejangan eskatalogis Yesus dapat dibaca dalam Injil Matius (24:1-36), Injil Markus (13:5-37), dan Injil Lukas (21:5-38). Dalam ketiga Kitab itu wejangan tersebut ditempatkan tepat sebelum Kisah Sengsara sehingga dapat dipastikan bahwa bahan-bahannya sangat kuno dan terhormat.
Menurut Injil Lukas, wejangan itu disampaikan oleh Yesus di Bait Allah dan ditujukan kepada segenap khalayak ramai. Lukas ingin menyadarkan para penduduk Yerusalem bahwa kota mereka akan dihancurkan sebagai hukuman atas ditolaknya Yesus oleh bangsa Yahudi.
Wejangan eskatologis Yesus dalam Injil Lukas secara agak rinci dapat diperkenalkan sebagai berikut :
– ayat 8-9 berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang harus terjadi dulu, tetapi tidak boleh disamakan dengan akhir zaman : Nabi-nabi palsu, perang dan pemberontakan (yang terjadi sesudah mangkatnya Kaisar Nero pada tahun 68 dan yang dapat diketahui Lukas)
– ayat 10-11 berbicara tentang rangkaian tanda-tanda lain, yang dipisahkan dari yang terdahulu dengan ungkapan, “Lalu Ia berkata mereka” – yang boleh dipandang sebagai tanda-tanda “klasik”, sebab biasanya disebut-sebut dalam sastra apokaliptik Yahudi. Tanda-tanda itu lebih universal, bahkan kosmik. – ayat 12-19 berbicara tentang suatu tanda besar kedatangan Kerajaan Allah, yaitu penganiayaan para pengikut Yesus. Dalam Kisah Para Rasul, Lukas menceritakan banyak kasus penganiayaan semacam itu (4:1-21; 5:17-41; 6-7).
– ayat 20-24 berbicara tentang kehancuran Yerusalem. Bagian inilah paling “asli” dari Lukas. Sejumlah gejala eskatologis yang juga disebut dalam Markus dan Matius, diterapkan oleh Lukas pada malapetaka historis yang dialami bangsa Yahudi pada tahun 70. Yerusalem dikepung tentara Romawi (ayat 20). Pengikut-pengikut Yesus dianjurkan melarikan diri dari Yerusalem (ayat 21-23a). Karena bahan apokaliptik diterapkan Lukas pada sebuah peristiwa kongkret, maka dapat disimpulkan bahwa menurut dia kehancuran Yerusalem merupakan semacam antisipasi penghakiman terakhir. Peristiwa itu memang menjadi awal sebuah tahap baru dalam sejarah penyelamatan (ay.23b-24). Sebab bangsa Israel seharusnya mengartikan peristiwa itu sebagai hukuman atas penolakan mereka terhadap Injil. Bagi bangsa-bangsa kafir, peristiwa itu menjadi titik tolak pemberitaan Injil di seluruh dunia.
Renungan
Runtuhnya Bait Allah melambangkan hari Tuhan pada akhir zaman : lambang, tidak selalu segera diikuti oleh apa yang dilambangkan. Masih banyak peristiwa harus terjadi. Injil masih harus diwartakan ke seluruh dunia, anti Kristus akan datang, menyesatkan, menindas, menganiaya. Si jahat akan menggalang segala kekuatan, sebagai si Naga memusuhi Sang Wanita serta Puteranya (Wahyu 12). Para orang beriman masih harus mengarungi zaman, dalam penganiayaan, pengejaran dan pengadilan mendapat kesempatan untuk bersaksi. Dan justru di situ, seperti pada Yesus sendiri, kalau musuh mengira sudah dapat membinasakannya, Roh Kristus sendiri akan datang “memberikan hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu” (ay.15). Kesaksian ini memuliakan Tuhan dan menentukan jalannya peradilan, di mana dunia jadi dihukum. Umat Allah tidak lagi memperhitungkan perbuatan atau kata-kata untuk menyelamatkan diri, tetapi dengan kehilangan nyawa, malahan menyelamatkan nyawanya. Ia dapat percaya pada janji Tuhan, bahwa ‘tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang”, (ay.18). Ia akan tetap bertahan dalam iman sampai akhir, dan dengan demikian ia akan memperoleh hidup.
Berkah Dalem.