Tuguran Masa Prapaskah 2023
PERAN SERTA KITA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERSAMA
Kata tuguran bisa diartikan berjaga-jaga dengan cara berdoa. Karena itu umat beriman menanti dengan penuh iman dan menunggu dengan penuh harapan Sang Guru yang akan memulai penderitaan salib-Nya. Upacara Tuguran secara khusus diadakan pada hari Kamis malam, dalam Pekan Suci, setelah Perayaan Ekaristi peringatan Perjamuan Malam Terakhir selesai. Kita sebagai umat beriman ikut ambil bagian dalam berdoa bersama Yesus di Taman Getsemani. Tradisi kita menemani Yesus yang sedang berdoa di Taman Getsemani ini kita lakukan dengan berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus yang disimpan di dalam Sibori.
Apa yang dilakukan selama tuguran itu?
Jawabnya sederhana sekali : diam dalam keheningan dan senantiasa berjaga bersama Yesus dalam hati dan batin. Dalam diam penuh keheningan ini, umat beriman berdialog dengan Yesus yang cemas menanti saat saat pembantaian akhirnya. Dalam “hora sacra” (jam suci ini) ini umat beriman diimbau untuk mempersatukan diri secara batiniah dengan Yesus yang akan memulai penderitaan-Nya di kayu Salib.
Oleh sebab itu umat beriman hendaknya didorong untuk melanjutkan adorasi (dalam keheningan) di depan Sakramen Mahakudus selama beberapa waktu di malam hari itu, sesuai kondisi setempat.
Tata cara:
- Tuguran diadakan setelah Perayaan Ekaristi Kamis Putih Malam (Mengenangkan Perjamuan Tuhan) selesai yaitu dengan diadakannya Perarakan Sakramen Mahakudus yang berada di dalam SIBORI (bukan Monstran).
- SIBORI sebaiknya diberi kain putih sebagai penutupnya agar kelihatan indah dan anggun.
- Tempat untuk meletakkan SIBORI yang akan ditahtakan sebaiknya diberi lampu dan bunga yang bernuansa putih.
- Tuguran berakhir pada pukul 24:00, namun bila ada paroki yang karena jumlah umatnya banyak dan Perayaan Ekaristi Kamis Putih Malam berakhir kurang lebih pukul 24:00, maka dapat dilakukan Tuguran sampai pukul 03:00. Silakan dikomunikasikan pada Pastor Paroki.
Setelah sibori ditahtakan di tempat yang telah disediakan, maka tuguran dimulai.
Lagu Pembuka : Allah Yang Tersamar
Tanda Salib
P : Dalam nama Bapa (†) dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.
P : Ya Allah Bapa kami, kami bersyukur atas kasih-Mu yang besar, kasih yang senantiasa boleh kami alami setiap hari. Kasih yang Kau tunjukkan lewat Putera-Mu dengan membasuh kaki para murid-Nya. Kasih yang memberikan diri sehabis-habisnya, memberikan diri untuk
dipecah-pecah dalam rupa roti dan anggur.
Kami juga bersyukur malam ini kami yang sering mengecewakan-Mu, dan berdosa, Kau pilih dan Kau beri kesempatan bersama-sama dengan Putera-Mu untuk berjaga-jaga di saat-saat terakhir-Nya.
Utuslah Roh-Mu ya Bapa, agar kami yang lemah ini mampu terus berjaga dan berdoa, serta menghayati kesedihan dan penderitaan Putera-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Matius 26:36-46
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.” Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? u Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! ” Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus
Saat Hening:
Hening sungguh-sungguh tanpa suara untuk merenungkan sabda dan berdoa pribadi.
Doa di hadapan Sakramen Mahakudus. Mzm 22
(dibacakan oleh satu orang secara perlahan-lahan)
- Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
- Allahku, Aku berseru-seru pada waktu siang,
tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang. - Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
- Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
- Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
- “Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
- Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
- Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
- Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
- Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
- Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
- kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia.
- Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
- Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
- Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
- Sebab TUHANlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
- Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus
- Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala masa. Amin.
Doa Penutup
P : Marilah kita berdoa bersama (hening sejenak)
P+U : Ya Allah Bapa, kami bersyukur karena Kau izinkan berjaga menemani Putera-Mu malam ini. Berkat kekuatan-Mu kami dapat bertahan berjaga sampai saat ini.
Di sekitar kami masih begitu banyak orang yang menderita dan sengsara. Ingatkan kami ya Bapa, untuk dengan rela hati memperhatikan, menemui dan membantu sesama, yang lemah, kecil, miskin, tersingkir, difabel, yang sedang berduka, sakit, menderita dan ketakutan. Kuatkan kami agar lebih memilih kehendak-Mu dari pada kehendak kami sendiri. Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Bapa, agar kami mampu senantiasa sanggup menanggapi panggilan-Mu untuk mengalirkan berkat-Mu kepada sesama tanpa memandang perbedaan sehingga pada akhirnya dapat terwujud kesejahteraan bersama sebagaimana yang Kau kehendaki. Semua ini kami mohonkan dalam pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
P : Dalam nama Bapa (†) dan Putra dan Roh Kudus U : Amin
Seluruh umat meninggalkan tempat Tuguran dengan tenang. Jika tempat yang sama dipakai untuk ibadat Jumat Agung, maka Sibori dipindahkan ke Sakristi atau ke tempat yang aman dengan lilin / lampu bernyala.
Doa-doa Katolik lainnya dapat dibaca di Kumpulan Doa