Renungan Harian Katolik Rabu 9 Februari 2022

  • infokatolik
  • Nov 11, 2023
Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 9 Februari 2022

Renungan Harian Katolik Hari ini

  • Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 10:1-10
  • Mazmur Tanggapan: Mzm 37:5-6.30-31.39-40
  • Bacaan Injil: Markus 7:14-23

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 10:1-10

Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki.

Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal.

Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.

Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian,

minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu.

Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri;

sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!

Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!

Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”

Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal;

tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 37:5-6.30-31.39-40

Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

  • Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
  • Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum; Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.
  • Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bacaan Injil: Markus 7:14-23

Pada suatu hari Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: “Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”

(Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.

Maka jawab-Nya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?

Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban? Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak berhenti pada sebuah cara berfikir yang dangkal, yaitu tentang haram atau najis tidaknya sebuah makanan yang masuk ke dalam mulut.

Orang Farisi dan ahli Taurat mengkritik Yesus karena para murid makan dengan tangan yang najis karena belum dibasuh sehingga makanan mereka pun menjadi haram.

Bagi Yesus, justru apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskan. Mengapa? Karena di dari dalam hati timbullah aneka dosa berupa segala kejahatan, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hafa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan.

Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa semua hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

Tidak membasuh tangan sebelum makan saja sudah menjadi masalah bagi mereka karena bagi mereka najis. Untuk itu Yesus memberi pengajaran yang kelihatan sederhana tetapi sangat mendalam maknanya.

Hal-hal yang tampak di luar tidak bisa mencerminkan hal-hal yang ada di dalam hati seseorang.

Orang yang tidak membasuh tangan sebelum makan bukan berarti orang itu jahat dan najis serta menajiskan orang lain.

Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak berhenti pada sebuah prinsip yang dangkal, yaitu tentang najis tidaknya sebuah makanan yang masuk ke dalam mulut.

Kita sering menemukan tulisan dan simbol halal dalam kemasan makanan, dan makanan dengan simbol tersebut layak untuk dimakan.

Tentu saja hal itu baik karena menjaga kekudusan badan dari makanan najis. Namun jika halnya dimengerti demikian, agaknya terlalu naif dan sempit.

Karena pengertian yang semacam itu sama sekali tidak menyentuh salah satu bagian yang terpenting dalam diri manusia yaitu hati.

Hati menjadi bagian yang sungguh sangat penting bagi hidup manusia. Namun meskipun demikian, di sisi lain, dari hati juga muncul sesuatu yang seingkali merugikan seperti misalnya dendam, iri hati, cemburu dan hal-hal negatif lainnya.

Banyak orang berpikir bahwa dengan partisipasi aktif dalam kehidupan menggereja sudah menjadi jaminan kelayakan di hadirat Tuhan.

Di dalam hati ada kesombongan, keserakahan yang selalu melawan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Kadang orang justru jatuh dalam dosa karena hatinya kotor.

Hati ikut mempengaruhi pikiran untuk berlaku jahat. Hati yang jahat lebih menajiskan.

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *