Rumah Yang Sesak

  • infokatolik
  • Apr 26, 2025

Nasrudin tinggal di sebuah desa yang nyaman dan damai, dia mempunyai beberapa tetangga dekat disitu. Satu hari salah satu tetangganya datang ke rumahnya dengan membawa permasalahan.

“Nasrudin, saya bingung saya tidak tahan, rumah saya begitu kecil untuk saya tinggali dengan istriku, tiga anakku yang kecil, dan ibu mertuaku. Saya merasa seperti tinggal di sebuah kotak kardus yang kecil, rasanya sangat sesak sekali. Kamu kan orang yang bijak, coba tolong kasih jalan keluar untuk saya. Apa yang harus saya perbuat?” keluhnya.

“Berapa banyak kelinci yang kamu punya di kandang?” tanya Nasrudin.

“Apa, maaf Nasrudin?”

“Berapa banyak kelinci yang kamu punya di kandang?” Nasrudin mengulangi pertanyaannya.

“Bukan masalah kelinci Nasrudin… tetapi masalah orang-orang di dalam keluarga saya!” tetangganya menjelaskan.

“Iya, jawab saja pertanyaan saya,” kata Nasrudin.

“Lima,” kata tetangganya.

“Ambil dan taruh kelinci-kelinci itu ke dalam rumahmu,” saran Nasrudin.

Maka kemudian tetangganya itu melakukan apa yang dikatakan Nasrudin. Besok paginya tetangganya itu datang ke rumah Nasrudin lagi.

“Rumah saya menjadi terasa sangat kacau, ada tiga anak kecil, istri saya, ibu mertua saya dan lima ekor kelinci di dalam rumah, saya enggak tahan,” komplain tetangganya.

“Berapa banyak kucing yang kamu punya di luar?” tanya Nasrudin.

“Ada 2 kucing, kenapa?”

“Masukkan mereka ke dalam rumah,” perintah Nasrudin kepada tetangganya itu.
Tetangganya itu mulai bingung tetapi karena dia tidak paham sama sekali makanya dia menjalankan saja apa yang disarankan Nasrudin.
Keesokan paginya, tetangganya itu datang lagi ke rumahnya Nasrudin dengan wajah dan perasaan sedih.

“Nasrudin… apa yang kamu lakukan kepada kami, istri saya mengancam akan meninggalkan saya, ibu mertua saya mengancam untuk membunuh saya, dan anak- anak saya selalu berteriak dan menangis. Rumah menjadi sangat penuh sesak sekali, sangat kacau!!!”

Nasrudin berdiam diri untuk beberapa waktu, kemudian dia berkata : “Nah, sekarang kamu ambil binatang-binatang itu dan bawa keluar semua.”

Keesokan paginya tetangganya itu datang lagi ke rumah Nasrudin.

“Terima kasih Nasrudin, kamu memang seorang yang bijaksana. Nasehatmu manjur. Sekarang banyak ruang di rumahku, anak-anak dapat bermain di dalam rumah dan kami mempunyai cukup tempat untuk tidur dan beristirahat. Terima kasih Nasrudin, semoga Allah memberkatimu.”

Nasrudin tersenyum penuh makna.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *