Homili Natal, Romo Blasius Sumaryo SCJ

  • infokatolik
  • Apr 03, 2024

Allah hadir dalam kehidupan harian kita

Bapak ibu dan saudara-saudari terkasih. Dari warta keselamatan hari ini, semakin jelas bagi kita bahwa, yang ilahi berkenan hadir untuk menerangi hati dan hidup kita. Oleh karena itu baik kalau juga menyadari, memahami apa yang diungkapkan oleh Yesaya tadi; Firman telah menjadi Manusia. Yang ilahi telah hadir dan tinggal bersama dengan kita. Maka yang kita lihat dalam kehidupan kita bahwa Allah itu berkenan hadir dalam kehidupan harian kita, dan Dia berusaha untuk menerangi hati kita. Dengan demikian juga bisa kita pahami tema natal tahun ini yang dicanangkan oleh KWI dan PGI; Kita adalah sahabat, Kita Bersaudara dan itu juga bisa kita sadari persaudaraan karena kita dijiwai oleh cinta Allah, untuk mencintai semua orang. Dan juga kita bisa lihat, Tuhan selalu mengupayakan kedamaian kehidupan umat manusia. Maka menurunkan peristiwa natal hari ini, kita diajak untuk memahami bahwa Tuhan itu yang membimbing hati kita, menerangi kita semua, untuk menghilangkan kejahatan dan juga untuk mengembangkan cinta dan kebaikan kepada semua orang. Kita berbuat baik supaya semua orang mengalami sukacita.


Dan kalau kita lihat dalam pergumulan kita sepanjang tahun ini di Keuskupan kita. Kita diajak untuk merenungkan dan menghayati, bahwa kita ini yang juga berhikmat berarti dipimpin oleh daya ilahi Allah, untuk membuat kita semua bersama-sama bermartabat. Itulah yang menjadi titik tolak kehidupan kita dalam konteks iman, bahwa kita diajak menghayati iman, supaya kita semua merasakan sukacita dan itulah martabat kita sebagai orang-orang yang dicintai oleh Tuhan.
Yesaya dalam bacaan pertama tadi mengungkapkan cukup jelas kegembiraan kita, bahwa Allah itu memperhatikan umat-Nya. Maka semua bisa melihat dengan mata kepala sendiri karya Tuhan di dalam hidup ini. Karena itu juga kita bisa bersama-sama bersorak gembira.
Kalau kita melihat kembali, merenungkan sekitar peristiwa natal; tokoh-tokoh yang ada itu sungguh luar biasa, yang mewartakan sukacita dan damai adalah para malaikat, dan para malaikat itu memberi warta kepada para gembala, dan mereka bergerak satu sama lain untuk melihat anak yang baru lahir itu. Setelah mereka melihat, mereka sungguh merasakan, mengalami apa yang dikatakan oleh Malaikat itu benar adanya. Maka baik kalau kita juga mencoba untuk melihat Yesus dibaringkan di palungan, tempat yang umum, banyak orang juga menolong Maria dan Yoseph ini. Dan itu suatu peristiwa harian yang biasa, tapi dengan kehadiran malaikat dan mewartakan apa yang mereka lihat dengan kehadiran para gembala dan mewartakan apa yang mereka dengar, mereka lihat dari para malaikat itu, akhirnya masyarakat atau orang-orang sekitar peristiwa Yesus itu menjadi kagum. Dan yang memberi warna ilahi dari peristiwa harian itu; para gembala bersama dengan malaikat. Nah peristiwa ini mau menyadarkan kita dalam peristiwa hidup harian kita, sebenarnya Allah ingin memberikan warna ilahi dalam hidup kita, bahwa Dia hadir untuk menolong kita, Emmanuel menyertai kita. Karena itu hanya dengan terang ilahi itulah, kita bisa memaknai peristiwa harian kita, itu pertama-tama bukan hanya karena jasa dan kekuatan kita. Di balik semua peristiwa hidup kita; Allah ikut campur tangan, sebenarnya mau mengajak kita semua untuk melihat dengan peristiwa natal ini, peristiwa kelahiran yang biasa ternyata yang illahi itu hadir bersama dengan kita dan Tuhan yang hadir itu ingin juga memaknai kehidupan kita.
Oleh karena itu melalui warta keselamatan Yohanes hari ini, ditegaskan bagi kita : bahwa Dia yang ilahi menerangi hati manusia. Karena itu kalau kita terbuka pada bimbingan Allah, yang hadir dalam hati kita dengan suara batin kita yang murni, di situ kita semua selalu diajak untuk mencintai, untuk menerima semua orang dan mendukung untuk berkembang. Dan suara batin kita, yang juga memimpin kita, menerangi kita untuk menghilangkan kejahatan, mengupayakan kebaikan karena juga dengan bimbingan Allah dalam suara hati kita ini, kita juga bisa memahami bahwa Allah mengubah hati manusia, yang gelap menjadi terang, yang membenci jadi mencintai. Kemudian kita juga bisa melihat bahwa Allah selalu mengupayakan dan membantu kita untuk hidup di dalam kebenaran. Dan di sini yang juga bisa kita sadari dan bisa kita perhatikan melalui kehadiran Allah ini, kita juga bisa berkomunikasi dengan Dia, maka sikap dalam hidup iman kita, itu perlu dengan keyakinan teguh bahwa Allah itu hadir bersama dengan kita dalam setiap peristiwa hidup kita, dengan kerendahan hati bahwa Dia yang ilahi itu mau mendampingi kita hadir bersama dengan kita dalam peristiwa hidup manusiawi kita. Sikap ini yang perlu kita kembangkan dalam pribadi kita, rendah hati dan juga kepercayaan yang teguh.
Oleh karena itu melalui Injil Yohanes hari ini mau ditegaskan kepada kita bahwa Allah sendiri berpihak kepada kita dan dia sendiri yang juga akhirnya menuntun mendorong kita bersama-sama. Oleh karena itu marilah kita juga lihat, dalam gerakan kita sepanjang tahun 2019. Kita merenungkan bahwa kita ini sungguh pribadi yang berkhidmat, yang terbuka kepada bimbingan Allah, dan keterbukaan itu membuat kita sendiri mengangkat martabat kita bersama dengan saling mencintai.
Maka dari gerakan kita ini juga kita sadari bahwa kita berhikmat bangsa bermartabat dan ini yang juga diteguhkan kembali dengan seruan dari KWI dan PGI tahun ini dalam peristiwa natal, kita diajak untuk melihat, menghidupi, menyadari bahwa kita semua ini bersahabat, bersaudara, lalu kita juga diajak atas bimbingan Tuhan ini mengembangkan kasih, mengupayakan kebahagiaan, kedamaian untuk semua orang. Karena itu dengan peristiwa natal hari ini, kita juga menyadari bahwa Tuhan sendiri ingin hadir dalam peristiwa kehidupan kita, memimpin kita semua untuk memberikan sukacita dan damai.
Karena itu ciri peristiwa natal adalah sukacita dan damai; itulah yang kita hidupi setiap saat dan itulah yang kita bagikan untuk semua orang yang kita jumpai. Maka kita semua menjadi duta damai, kita semua juga dijiwai oleh Yesus sendiri yang hadir untuk kita. Semakin disadarkan kepada kita bahwa Allah tidak jauh dari hidup kita, sebaliknya Dia sendiri selalu mengambil inisiatif untuk hadir mendekati kita, bersatu dengan kita dan persatuan itu sangat konkrit dengan ekaristi, kita menyambut pribadi Kristus yang istimewa, yang ingin hadir selalu mendampingi kita. Oleh karena itu melalui peristiwa-peristiwa natal ini, sekaligus ekaristi kita bisa pahami; Yesus berkenan dibaringkan di palungan, tempat memberi makanan ternak. Dan kita juga bisa memahami sebenarnya dari peristiwa ini, mau diungkapkan; Dia sendiri yang akan memberikan diri-Nya untuk kita dalam ekaristi, memberikan Tubuh dan Darah-Nya. Oleh karena itu peristiwa natal, Allah beserta kita Emmanuel, sungguh bisa kita rasakan, kita alami dan setiap kita ekaristi kita menyambut pribadi Dia, yang dibaringkan di palungan menjadi santapan jiwa kita, menjadi jaminan keselamatan kita. Dan dengan peritiwa ini juga semakin ditunjukkan kepada kita, Emmanuel itu sungguh nyata, dia selalu hadir menyertai kita menuntun kita, yang dibutuhkan adalah keterbukaan hati kita untuk dibimbing oleh Dia dan dengan demikian kita semakin mampu mencintai, mampu juga mendukung untuk saling berkembang dalam iman dan kasih. Oleh karena itu marilah bersyukur, kita yang lemah, Tuhan berkenan hadir memberikan daya Ilahinya, untuk menyempurnakan kita dan kita diajak untuk berubah dalam hidup kita, dengan cara semakin menerima Tuhan, semakin mencintai sesama, semakin hidup bahagia.

Berkat Tuhan menyertai kita sekalian. Amin

Romo B.Sumaryo SCJ

Pastur Kepala Paroki Bidaracina Jakarta

25 Desember 2019

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *