Allah Bicara dalam Bahasa yang Saya Mengerti

  • infokatolik
  • Aug 13, 2024

Di suatu kota di Inggris, terdapat satu gereja Welsh. Tetapi gereja ini letaknya sangat jauh dari rumah seorang gadis yang rajin mengunjungi gereja tersebut. Meski demikian tiap hari minggu, ia berjalan ke sana untuk berdoa bersama dengan orang sebangsanya dalam bahasa Welsh.

Kebetulan orang-orang yang tinggal dan bekerja bersama gadis itu adalah orang-orang yang baik. Mereka menawarkan dan mengundang gadis itu ke gereja mereka, agar ia bisa menghemat waktu dan tidak usah susah-susah ke gereja Welsh yang jauh itu. Gadis itu menjawab dengan sopan; menolak sambil berkata, bahwa ia lebih suka berjalan ke gerejanya sehingga bisa ikut dalam kebaktian dalam bahasa yang diketahui dan dicintainya.

Pemilik rumah tempatnya di situ menginap menjawab, sama sekali tidak untuk mengkritik dengan lembut, “Kamu harus ingat bahwa Yesus bukanlah orang Welsh.”

Dan gadis itu menjawab, “Saya tahu pak, tapi Ia berbicara kepada saya dalam bahasa Welsh.”

***

Yesus sering membandingkan sikap taat pada Allah dengan sikap munafik. Orang-orang Farisi adalah contoh jelas zaman Yesus. Mereka kaya, berkuasa, dianggap orang banyak tahu segala yang baik dan yang benar. Tetapi di mata Yesus; mereka itu hanya mampu berkata-kata dan berpura-pura saleh, tetapi hati mereka sangat jauh dari kebaikan dan kebenaran. Sebab mereka memang tidak menghidupi kebaikan kebenaran itu dalam hidupnya. Mereka hanya berbuat “seolah-olah baik dan benar”, hanya supaya dilihat orang, hanya untuk pamer. Mereka sering menggunakan kata-kata yang tinggi, yang sukar dipahami, hanya supaya terlihat hebat.

Hidup dan karya kaum munafik seperti ini diamati Yesus juga berpengaruh dalam sikap kerohanian mereka terhadap Allah. Terhadap sesama manusia, mereka gampang berdusta dan bersikap palsu, tetapi mereka lupa bahwa Allah Mahatahu, dan Allah tahu segala kelebihan dan kelemahan kaum munafik ini. Karena itu Yesus berkali-kali mengajak mereka kembali pada jalan yang dikehendaki Allah, agar mereka mampu mengalami keselamatan dan kebahagiaan sejati.

Yesus mengajak kita semua untuk tidak malu meminta, tidak lelah mencari dan tidak ragu mengetuk pintu hati Tuhan dalam doa. Dengan begitu kita percaya Tuhan akan memberikan apa yang kita inginkan, mendapatkan apa yang kita cari dan dibukakan pintu hati Tuhan buat kita. Bahkan pada akhirnya Yesus menegaskan bahwa Allah Bapa akan memberikan Roh Kudus-Nya sendiri pada siapapun yang meminta kepada-Nya. Ini sungguh perkataan Yesus sendiri yang mengajarkan kita untuk berkomunikasi dengan Allah secara sederhana, jujur dan apa adanya, karena Tuhan juga berkomunikasi dalam bahasa yang sederhana.

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *