Minggu Biasa VI, Hari Biasa, “Pengakuan Petrus”

  • infokatolik
  • Sep 14, 2024

Kalender Liturgi, Minggu Biasa VI, Hari Biasa, “Pengakuan Petrus”, Sabtu, 22 Februari 2020

Pesta Takhta St.Petrus, Rasul.

Bacaan I

1Petrus 5:1-4

Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan.

Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
– Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
– Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
– Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
– Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya

Mat 16:18
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:13-19

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Bacaan Injil pada hari ini terkait tentang pengakuan Petrus terhadap identitas Yesus. Peristiwa ini terjadi di daerah Kaisarea Filipi, sebuah kota yang terletak di Timur Laut lereng Gunung Hermon, yang merupakan wilayah di luar Palestina. Saat itu, Yesus melakukan dialog dengan para pengikut-Nya mengenai diri-Nya sendiri, dimana Yesus ingin mengetahui dampak pengajaran dan karya-Nya selama ini, yang tentunya menimbulkan berbagai reaksi dan pendapat. Dalam kesempatan pertama ini, Yesus menanyakan pendapat kepada orang banyak.

Yang pertama ditanyakan-Nya adalah tentang, “Siapakah Anak Manusia?” Dan diantara mereka menjawab : “Yohanes Pembaptis, Elia dan juga Yeremia”. Mereka adalah nabi-nabi besar dan Yeremia cukup populer di kalangan Yahudi, karena ia ditolak dan banyak menderita, sehingga figurnya dapat saja menjadi semacam nubuat tentang ditolaknya dan sengsara Mesias. Dari semua jawaban mereka dapat disimpulkan bahwa bangsa Yahudi tidak cukup menangkap ajaran Yesus. Namun karya Yesus tetap menimbulkan efek tertentu, sehingga Ia diakui sebagai nabi Utusan Allah.

Kemudian Yesus bertanya kepada para pengikut-Nya, tentang guru mereka? “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Para pengikut Yesus tentu sering kali diajarkan secara khusus, seharusnya pendapat mereka lebih cepat dibanding orang banyak. Kali ini, Petrus berinisiatif menjawab pertanyaan Yesus. Jawaban Petrus bukan “omong kosong” belaka atau asal ngomong saja, pasti tentang identitas Yesus sudah sering dipikirkannya. Sebab juga dia beberapa kali diajak Yesus secara khusus sebagai saksi pilihan.

Petrus hanya mengatakan, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang Hidup”. Mesias searti dengan “yang diurapi (Allah)”, pengakuan ini menegaskan asal ilahi Yesus dan ke-Allahan-Nya. Kata yang hidup membenarkan bahwa hidup dalam arti penuh hanya pada Allah, sebab Dialah sumber kehidupan. Maka, pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup berarti bahwa Yesus ikut serta dalam kehidupan Allah secara unik dan bahwa Ia sendiri memiliki kuasa sebagai pemberi kehidupan.

Pengakuan Petrus ini mendapat tanggapan langsung dari Yesus, dengan mengucapkan selamat kepadanya, “Berbahagialah…” yang menandakan Petrus mendapat “wahyu” langsung dari Allah Bapa. Dan pada Petrus-lah, Yesus akan mendirikan Jemaah-Nya. Kata mendirikan merupakan makna kiasan, sebab Gereja yang dimaksud di sini bukan bangunan melainkan komunitas orang yang percaya akan Yesus Kristus. Yesus menjanjikan kepada Petrus kunci Kerajaan Surga, artinya kuasa. Dengan memegang kunci Kerajaan Surga, Petrus membuka bagi manusia pintu keselamatan, iman, dan menjadikan mereka kuat untuk mengalahkan kematian.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *