Minggu Biasa VII, Hari Biasa, “Tidak Ada Yang Mustahil bagi Orang Yang Percaya”

  • infokatolik
  • Oct 30, 2023

Kalender Liturgi, Minggu Biasa VII, Hari Biasa, “Tidak Ada Yang Mustahil bagi Orang Yang Percaya,” Senin, 24 Februari 2020

Bacaan I:

Yakobus 3:13-18

Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan:

Refr: Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.

Mzm 19:8.9.10.15
– Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
– Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
– Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
– Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bait Pengantar Injil:

Refr. Alleluya, Alleluya

2Tim 1:10b
Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:14-29

Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Bacaan Injil pada hari ini mengisahkan sebuah peristiwa di mana Yesus diminta mengusir roh jahat yang ada dan bersemayam pada diri seorang anak kecil. Awalnya roh jahat itu sulit untuk diusir karena ayah anak itu sempat meragukan kemampuan Yesus. Dan para murid pun sempat bertanya, mengapa mereka tidak dapat mengusir roh jahat itu, dan Yesus menjawab bahwa roh jahat jenis itu tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.

Kurang percayanya manusia merintangi karya penyelamatan.

Anak yang dikuasai setan, disiksa jiwa dan raganya, dicari kehancurannya oleh iblis, menimbulkan rasa putus asa pada bapanya. Dan kalau mereka-mereka yang menamakan dirinya murid Yesus, hanya saling bertengkar dan juga tidak berdaya, bapa ini tidak tahu lagi, kepada siapa ia harus lari. Pemikirannya menjadi kacau, membatasi kekuasaan Allah juga. Ia hanya sampai berdoa, “Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Betapa pun harunya seruan bapa sengsara ini, Yesus dalam belas kasihan-Nya harus menunjuk kepada kuasa Allah yang sebenarnya, tidak terganggu oleh kekerdilan manusia: “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.” Dan seruan bapa menjadi penyerahan diri minta tolong, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini.” Di sini Yesus akan menggunakan segala kuasa-Nya.

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.

Manusia tercengkam oleh ketidakmampuannya, sampai membatasi kemampuan Tuhan. Ia harus dibantu dalam ketidaksanggupannya untuk percaya, dan kemudian diselamatkan oleh Tuhan.

Setan diusir dan anak disembuhkan oleh kuasa Yesus.

Yesus ditantang dimuka para murid dan orang banyak termasuk beberapa ahli Kitab yang sedang berkumpul. Kuasa setan nampak merajalela, karena murid kurang beriman, dan bapa dalam permohonannya kurang percaya. Tetapi Yesus menemukan jalan lewat rasa belas kasih-Nya, kepada si anak, kepada si bapa, dan ada rasa marah terhadap setan yang sewenang-wenang dengan kekuatannya. “Aku memerintahkan engkau, keluarlah daripada anak ini dan jangan memasukinya lagi.” Yesus menggariskan batas bagi setan, dan menggunakan kuasa-Nya sendiri sepenuhnya. Di sini harus dibuktikan, bahwa harapan setan sudah berakhir. Dengan berteriak kecewa, setan terpaksa pergi, melepaskan mangsanya. Yesus kuasa mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati. Betapapun kurang percayanya manusia, Yesus harus tetap mempertahankan nama Tuhan dan kuasa Bapa, ditegakkan terhadap angkatan yang kurang percaya. Sekali lagi Yesus membuktikan, bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Berkah Dalem.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *