Adalah seorang pedagang yang kaya, Bahram namanya. Setiap tahun rombongan pengangkut barangnya mengangkut barang-barang yang bernilai jutaan dolar untuk dijual ke negeri-negeri asing. Suatu hari, para perampok merampok rombongan pengangkut barangnya dan Bahram mengalami kerugian beberapa juta dolar.
Salah satu temannya datang untuk menyampaikan ucapan simpati atas kerugian yang dialami Bahram. Karena masa itu adalah masa kelaparan, Bahram mengira temannya datang dengan harapan bisa mendapatkan sedikit makanan. Bahram menyuruh pembantunya untuk menyiapkan makanan. Tetapi temannya itu berkata, “Aku tidak membutuhkan makanan. Aku datang ke sini untuk menyampaikan rasa simpati atas kerugian yang engkau alami.”
Bahram berkata, “Engkau sangat baik hati karena telah merepotkan diri untuk datang kemari. Tetapi aku tidak sedih dan marah atas apa yang telah aku alami. Aku berterima kasih kepada Allah karena meskipun para perampok telah merampas barang-barangku, aku tidak merampas apa pun! Para perampok itu telah menjarah sebagian dari kekayaanku yang mudah musnah, tetapi mereka tidak menyentuh Harta Karunku yang tidak akan bisa musnah, yakni harta karun berupa imanku kepada Allah yang penuh belas kasih. Itulah harta karun sejati dalam kehidupan!”
Banyak kesulitan yang menggerogoti apa pun yang terbaik yang ada di dalam diri anda. Janganlah berusaha untuk lari dari kesulitan-kesulitan itu, tetapi sapalah mereka sebagai teman. Mereka tidak akan menggigit Anda. Mereka akan menuntun Anda dari kesuksesan yang telah Anda raih menuju kesuksesan yang jauh lebih besar.
Kumpulan Kisah Bijak. J.P Vaswani