Para Kudus – 12 Maret
Maximilianus Martir, Maximilianus of Thebeste, Maximilianus of Tebessa
Setelah Kaisar Konstantinus Agung mengeluarkan Edik Milano yang mengakhiri masa penganiayaan atas umat Kristen pada tahun 313 M, gereja-gereja di Afrika Utara mulai memasukkan pembacaan riwayat hidup para martir kedalam upacara liturgi. Yang sering dibacakan untuk riwayat Santo Maximillianus adalah catatan otentik dari persidangannya dan catatan eksekusinya yang berlangsung pada tahun 295 M di Thebeste Numidia (sekarang Tébessa – Aljazair).
Santo Maximilianus lahir sekitar tahun 274 di Thebeste Afrika Utara (wilayah ini sekarang bernama Tébessa – Aljazair). Ia adalah putra seorang Veteran tentara Romawi yang dihormati bernama Fabius Victor. Saat berusia 21 tahun, Maximillianus ditangkap karena menolak ikut wajib militer dalam tentara kekaisaran Romawi.
Dalam persidangan, Maximillianus membela dirinya dihadapan hakim dan Proconsularis (Gubernur) Romawi. “Saya tidak dapat menjadi tentara karena saya tidak ingin melakukan kejahatan. Saya adalah seorang Kristen”. katanya. Ketika diancam dengan hukuman mati, ia berkata dengan lantang : “Saya tidak akan mati. Apabila saya meninggalkan dunia ini, saya akan bersatu dengan Kristus Tuhanku”.
Pemuda pemberani ini segera dijatuhi hukuman mati dan dipenggal dipinggir kota Thebeste pada tahun 295 M.
Maximillianus tercatat sebagai orang Kristen Afrika Utara pertama yang menjadi Martir karena menolak ikut wajib militer. Diyakini terdapat banyak pemuda Kristen dimasa itu yang juga tewas menjadi martir Kristus karena alasan yang sama.
Sumber : Santo Santa Gereja
Kisah Santo Santa Gereja lainnya dapat dibaca di Orang Kudus