Hari Biasa, Minggu Biasa XXVIII. “Dia yang menjadikan bagian luar, juga menjadikan bagian dalam”

  • infokatolik
  • Jan 12, 2025

Hari Biasa, Minggu Biasa XXVIII. “Dia yang menjadikan bagian luar, juga menjadikan bagian dalam”, Selasa 15 Oktober 2019
PW St. Teresia dr Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Roma 1:16-25

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.” Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 19:2-5
Langit mewartakan kemuliaan Allah.

– Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuan kepada malam berikut.
– Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil

Ibrani 4:12
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:37-41

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

Dia yang menjadikan bagian luar, juga menjadikan bagian dalam.

Kristus datang untuk menggenapi, mengukuhkan : yang luar dengan yang dalam, perbuatan dan pemikiran, yang lahir dan yang ada di hati manusia. Hanya kalau seluruhnya lengkap, terintegrasi, manusia berada di jalan menuju sempurna.

Tidak satu kali ini orang Farisi menegur murid-murid Yesus dan Yesus sendiri mengenai kebersihan di luar; pinggan dan cawan, pembersihan tangan (bdk. Mrk 7:1-23), dan Yesus menjawab, “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya” (Mrk 7:15). Dikatakan oleh nabi Yes 29:13 : “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku”. Yesus menjelaskan, bahwa dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat ; yaitu percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hojat, kesombongan, serta kebebalan. Semua hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang (Mrk 7:20-23). Yesus menunjukkan, yang penting itu yang di dalam, akar dari semua tindakan.

Kebudayaan yang menekankan “pokoknya di luar beres” itu kita kenal sebagai kebudayaan semu, puas dengan upacara lahir, basa-basi, penyulapan angka untuk menutupi korupsi, kebudayaan munafik, mempersoalkan gambar porno, kemesuman di luar tetapi di dalam hati, pada sumbernya, percabulan tidak dipersoalkan. Beda dengan pandangan Yesus, yang berfirman, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Mat 5:28). Tidak hanya “siapa yang membunuh harus di hukum” tetapi “setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus di hukum” (Mat 5:21-22). Murid Yesus, orang kristiani, diajar untuk menekankan kebersihan budi, pandangan mata, keinginan hati, untuk bisa menguasai kejahatan dari semula, mulai dari akar-akarnya. Inilah yang mendasari tindakan ke luar. Lalu pada manusia jika perbuatan yang di luar dan isi hati di dalam itu terintegrasi, maka : seluruhnya menjadi murni!

Berkah Dalem

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *