Sepasang SUAMI ISTRI yang kaya raya, baru saja pulang. Saat masuk rumah, mereka melihat ruang makan yang kotor, dan tercium aroma bau tidak sedap…. “PESING”.
Sementara di sudut meja makan terlihat…. seorang ibu tua sedang berusaha keras untuk bisa menyapu.
Istri yang kaya raya itu kemudian bersuara keras membentak ibu tua itu !!!
“Ini pasti ulah ibu, kan……?!
Ibu ngompol di lantai kan……..?
Lihat tuh, meja kotor….. makanan tercecer dimana-mana….. lantai juga Waduuuuuh (marah dan geram)….. ibu…ibu !!
Ini rumah bukan gudang…….ibu !!!!!”
Suaminya kemudian berusaha menengahi :
“Sudahlah mama…. jangan bentak ibu seperti itu, kasihan…..ibu kan sudah tua.”
Tetapi Istrinya berkata :
“Tidak bisa begini terus- menerus….Kalau tiba-tiba ada tamu yang datang…. apa jadinya ???? Saya sudah cape melihatnya!!! Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo…..Saya akan bawa !”
Suami menanggapi :
“Jangan ma….! Itu kan ibumu….masa, dibawa ke panti jompo ???”
Namun istrinya bersikeras untuk membawa ibunya ke panti jompo.
Setelah Ibu Tua itu dibawa ke panti jompo si istri benahi rumah, dan merapikan kamar ibunya.
Dibawah kasur ditemukan sebuah buku lusuh dengan kertas yang agak kuning kusam.
Dia tertarik karena….koq ada foto dirinya sejak kecil dan remaja, di halaman depan bertuliskan judul buku :
“PUTRIKU buah HATIKU”
Sang Istri kemudian terduduk lesu setelah membaca tulisan ibunya itu.
Diawali hari dan tanggal lahir dia. “Aku melahirkan putriku….biar terasa sakit dan mandi darah….aku bangga bisa punya anak”
Ya…..aku bangga bisa berjuang tanpa suami yang telah mendahuluiku.
Aku rawat dengan cinta….aku besarkan dengan kasih….aku sekolahkan dengan airmata….aku hidupi dia dengan cucuran keringat.
Kuingat…..ketika kubawa ke klinik untuk imunisasi…..diatas angkot….dia nangis lalu kubuka kancing blus dan susui dia….aku tak merasa malu….bahkan tiba-tiba dia kencingi aku…..tapi biarlah.
Tiba-tiba dia batuk kecil…. muntah….dan basahi rokku.
Hari itu terasa indah bagiku….biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya….aku tetap tersenyum….. bangga sekali.
Kejadian itu berulang-ulang beberapa kali.
Aku tak peduli apa kata orang diatas angkot…. asalkan putriku bisa tumbuh sehat….Itu yang utama bagiku.
Sambil membaca, sang istri airmatanya mulai meleleh turun, hati terasa perih….dada sesak.
Tiba-tiba dia berteriak keras….meraung-raung sejadi-jadinya “Ibuuuuuuu…….ibuuuuu..”!! Sambil berdiri setengah berlari ke garasi.
Suaminya kaget melihat ulah istrinya dan bertanya : “Keeeenapa ma, ada apa ?????”
Terisak dia menjawab : “Aku harus bawa kembali ibuku”.
Tiba-tiba telpon berdering….diterima suaminya lalu terdengar seseorang diseberang sana berkata :
“Mohon bapak dan ibu segera datang ke panti sekarang……cepat !!!”
Mereka buru-buru ke panti….saat masuk, nampak tubuh ibu tua sudah lemah, sedang diperiksa dokter.
Si istri berteriak histeris sambil menangis menahan air mata “Ibuuuuu……..”!! Ibunya lemah tanpa bersuara dan berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik pelan dan bercucur air mata….. “Anakku…ibu bangga punya kamu….seluruh cinta kasih hanya buat kamu nak… Maafkan ibu. iiiii…ibu saaayyyaaaang padamu (sambil memejamkan mata)”
Sang ibupun menghembuskan nafas… meninggal dengan damai.
Anaknya meraung-raung keras sekali….menangis dan menyesal !!!!! “Ibuu….ibuu…. aku minta ampun buu…… aku durhaka sama ibuu.. ampun…ampuni aku bu. iiibuu…jangan tinggalkan aku bu.
“Anak Macam Apa AKU Ini….Anak Macam Apa…….Ampun Buu….Ampuni AKU IBUUU..”
SUADARAKU…SAHABATKU…
Masih KAH Ada IBU dan AYAH Disisimu ?
KALAU orang tua masih ada rawatlah dengan sepenuh hati… kalau telah mendahului kita Doakan lah mereka.
Nilai apa yg terbersit dari kisah ini ?
Ingatlah Saudaraku :
Kegeraman mengantar kita “memeluk karma buruk
tindakan bodoh, membuat kita “merangkul durhaka”
sikap ego, mendorong kita “mendekap nista”
Sesal yang terlambat, menarik kita “bergelimang keperihan dan PENYESALAN”
Berpikirlah arif, bertindak dengan bijak, berucaplah yang patut….berikan kasih sayang dengan jiwa…..dan hiduplah penuh dengan KASIH
Semoga hati kita menjadi lembut dalam memberikan bakti pada orang tua.
Pelajaran yang harus kita ubah, tingkah laku kita, terhadap orang tua, terimalah dia apa adanya, karena dia satu-satunya yg bisa memberikan kehidupan kita di dunia ini.
Berkah Dalem