MALAM PASKAH
TIRAKATAN KEBANGKITAN TUHAN
Katedral Jakarta, 11 April 2020
I. UPACARA CAHAYA (SEDERHANA)
TANDA SALIB DAN SALAM
Kristus Cahaya Dunia (PS 513a)
I : Kristus cahaya dunia
U : Syukur kepada Allah
PUJIAN PASKAH
I. Bersoraklah, para malaikat di surga
Elukanlah Kristus, raja di raja
Pujilah kemenangan jaya
Gemakanlah bunyi nafiri.
I. Bergiranglah umat seluruh dunia
Terhalaukan kegelapan dosa;
Bersinar cahaya ilahi
Yesus Kristus, junjungan kita.
U. Bersoraklah, nyanyikan lagu gembira
Bagi Kristus yang menebus kita;
Bersyukurlah kepada Allah
Kita bangkit bersama Kristus.
I. Tuhan sertamu
U. Dan sertamu juga.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, kami kidungkan dengan bulat hati, madah pujian bagi Bapa, Allah yang Mahakuasa, dan bagi Putra-Nya Yesus Kristus, Tuhan dan sembahan kami. Yang sebagai pengganti kami, telah melunasi hutang Adam kepada Bapa, dan dengan darah hati-Nya menghapus surat hutang dosa kami.
Inilah pesta Paskah, kini malaikat maut sungguh lewat, sebab anak domba sejati dikurbankan, dan pintu rumah umat-Nya sudah ditandai dengan darah-Nya.
Pada malam ini, Bapa telah menghantarkan bani Israel dari Mesir melalui dasar laut Merah yang sudah dikeringkan.
Pada malam ini, Yesus Kristus mengalahkan kuasa maut, dan bangkit sebagai pemenang yang unggul dari kubur-Nya.
Pada malam ini, semua orang yang percaya kepada Kristus, dilepaskan dari kedurhakaan dan dosa, dipulihkan kepada rahmat Allah, dan diterima ke dalam Gereja yang kudus.
I. Betapa ajaib kerahiman Bapa bagi kami ! Tak ternilai cinta kasih-Nya : untuk menebus para hamba, Bapa serahkan Putra Nya sendiri.
Bahwasanya perlu dosa Adam, untuk memperoleh Kristus, yang dengan wafatNya meniadakan dosa itu.
Sungguh mujur kesalahan itu, sebab memberi kita Penebus yang demikian ini! Sungguh berbahagia malam ini, yang menjarahi tentara Mesir dan memperkaya orang Ibrani
Sungguh berbahagia malam ini, yang menghubungkan kembali Surga dengan dunia, Allah dengan umat manusia.
I. Cahaya suci malam ini mengusir kedurhakaan, membersihkan orang yang berdosa, memulihkan kesucian bagi yang jatuh, menghibur yang berduka cita, menghalau kedengkian, memupuk kerukunan, dan menundukkan keangkuhan.
Semoga lilin ini, yang diberkati demi perhormatan-Mu Bapa pada malam ini, bernyala terus untuk menghalau kegelapan. Semoga nyalanya digabungkan dengan sinar kejora, dengan bintang kejora sejati itu, yakni Yesus Kristus yang tak kunjung terbenam, yang telah terbit dari alam maut dan menyinari umat manusia dengan seri cahaya-Nya. Dialah Yesus Kristus, Putra Bapa yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup berdaulat kini dan sepanjang masa. Amin.
II. LITURGI SABDA
BACAAN PERTAMA
Pembacaan dari Kitab Keluaran (Kel 14:15-15:1)
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.”
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta, dan pasukan berkudanya mengikuti semua orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu.
Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir Iari menuju air itu.
Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan Musa, hamba-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ulangan: Bersyukurlah kepada Allah, karena kekal kasih setia-Nya.
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, karena kekal kasih Allah. Pada Allah segala dewata, kar’na kekal kasih Allah. Pada Tuhan segala penguasa, kar’na kekal kasih Allah.
2. Bersyukurlah kepada Tuhan, karena kekal kasih Allah. Pembebas kita dari penindas, kar’na kekal kasih Allah. Dan segala makhluk diberi-Nya makan, kar’na kekal kasih Allah.
Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
I. Ya Allah, Engkau menyemarakkan malam yang amat suci ini dengan kebangkitan mulia Kristus Tuhan kami. Bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat hidup sebagai anak-anak Allah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN EPISTOLA
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (Rom 6: 3-11)
Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia-lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh-dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil (PS 867)
Ulangan: Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Terpuji Sang Kristus (MB 425)
1. Terpuji Sang Kristus, kar’na maut terkalahkan.
Terpuji Sang Kristus, kar’na kami dihidupkan.
Pada-Mulah syukur kami ucapkan, karna kami Kauslamatkan.
2. Terpuji Sang Kristus, kar’na melimpahkan rahmat.
Terpuji Sang Kristus, kar’na menyatukan umat.
Pada-Mulah syukur kami ucapkan, kar’na kami Kaubebaskan.
BACAAN INJIL
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (Mat 28:1-10)
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur Yesus. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke kubur Yesus dan menggulingkan batu penutup kubur itu, lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga kubur itu gemetar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.
Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, “Janganlah kamu takut! Aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan. Maka pergilah segera dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Ia kini mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya akulah yang telah mengatakannya kepadamu.” Maka mereka segera pergi dari kubur itu, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Homili (Uskup Ignatius Kardinal Suharyo)
Saudari-saudaraku yang terkasih, pertama-tama dengan gembira ingin saya ucapkan “Selamat Paskah” kepada saudari-saudara sekalian, kepada keluarga-keluarga dan komunitas saudara. Kita mohon semoga kita yang merayakan Paskah ini, dianugerahi buah-buah kebangkitanNya.
Saudari-saudaraku yang terkasih, bagian Kitab Suci yang wajib dibacakan pada Malam Paskah adalah kutipan dari Kitab Keluaran. Kutipan ini berkisah mengenai pembebasan umat Allah Perjanjian Lama dari negeri perbudakan. Peristiwa ini selanjutnya menjadi bagian dari ingatan bersama yang diwariskan turun-temurun, bukan sebagai peringatan akan peristiwa yang sudah lampau, tetapi sebagai peristiwa yang tetap aktual dan menyangkut kehidupan serta menentukan sejarah bangsa. Ingatan bersama ini menjadi daya penyatu bagi bangsa dan kekuatan ketika bangsa menghadapi tantangan-tantangan besar yang menentukan eksistensinya. Adanya ingatan bersama inilah, yang dapat menjelaskan mengapa umat Allah Perjanjian Lama tidak hilang dari sejarah, sementara kelompok-kelompok lain yang sekian banyaknya, yang disebut di dalam Kitab Suci, hilang ditelan waktu. Ingatan bersama inilah yang merupakan inti Pujian Paskah yang tadi sebagian dinyanyikan pada awal ibadah malam ini. Pada malam ini ketika Engkau menyelamatkan bapak kami, membebaskan umatMu dari perbudakan dan mengantar mereka lewat dasar laut merah yang sudah kering. Pada malam ini, umat yang mengimani Kristus Kaubebaskan dari kejahatan dunia dan kegelapan dosa. Kaubolehkan dalam rahmat Allah dan Engkau terima dalam Gereja Kudus. Paskah adalah saat ketika kita membatinkan ingatan bersama ini dan membiarkannya membaharui kehidupan kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih, ketika renungan saya sampai di sini, saya ingat akan Doa Prefasi untuk tanah air yang sangat indah. Di dalamnya kita syukuri, peristiwa-peristiwa menentukan di dalam sejarah bangsa kita, yang seharusnya menjadi ingatan kita bersama. Peristiwa-peristiwa itu disyukuri sebagai karya Agung Allah.
Saya bacakan doa itu : Sepanjang sejarah Engkau mencurahkan kasih sayang yang besar kepada bangsa kami, berkat jasa begitu banyak pahlawan, Engkau menumbuhkan kesadaran kami sebagai bangsa. Kami bersyukur kepada-Mu atas bahasa yang mempersatukan dan atas Pancasila dasar kemerdekaan kami. Tiga peristiwa sejarah yang disyukuri dalam prefasi itu adalah kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan dan pancasila, yang menjadi dasar negara. Inilah tonggak-tonggak sejarah yang menentukan sejarah bangsa kita. Inilah ingatan bersama kita yang mesti terus kita jaga, sebagaimana halnya umat Allah Perjanjian Lama, selalu menjaga ingatan bersama itu dan menjadi kekuatan bersama. Menurut bahasa iman kita, inilah paskah-paskah besar dalam sejarah bangsa kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih, saat ini bangsa kita sedang dan tentunya terus akan menghadapi tantangan-tantangan yang besar. Semoga ingatan bersama kita sebagai bangsa, sungguh menjadi daya yang meneguhkan kebersamaan, memberikan kekuatan dalam menghadapi berbagai macam tantangan. Kita yakin setiap kali kesadaran kita sebagai bangsa dikuatkan, kesatuan dalam kebhinekaan diteguhkan, dan nilai-nilai Pancasila diperjuangkan dan diwujudkan. Pesan Paskah menjadi semakin nyata pula, sekali lagi Selamat Paskah, dengan keyakinan dan harapan itu marilah kita lanjutkan ibadah kita dengan mengucapkan Syahadat Para Rasul ungkapan kepercayaan kita akan Allah Sang Penyelenggara Kehidupan.
Syahadat Para Rasul
Doa Umat
I. Kebangkitan Kristus merupakan tanda bahwa Allah senantiasa berkenan kepada Sang Putra. Maka bersama Kristus yang telah bangkit, marilah kita memuji Allah dengan berdoa:
L. Ya Bapa, lewat kata dan tindakan, Putra-Mu telah menunjukkan wajah kerahiman-Mu secara nyata. Semoga kami dapat semakin peka akan pengalaman kerahiman-Mu dan menghadirkannya dalam hidup sehari-hari. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L. Ya Bapa, ketika bumi dan segala isinya Kauciptakan, segalanya baik adanya. Semoga kami senantiasa bertekun menjaga keutuhan alam ciptaan-Mu dan turut serta memulihkan keindahan ciptaan-Mu.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L. Ya Bapa, sertailah sesama yang kini mengalami kesulitan untuk mengusahakan kebutuhan-kebutuhan pokok dan sesama yang sedang menghadapi kesulitan dalam usaha dan pekerjaan mereka. Semoga kami setia menjadi sahabat Putra-Mu yang punya hati pada keprihatinan mereka, sebagaimana Dia telah Kaubangkitkan untuk menopang kelemahan kami.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I. Allah Bapa yang Mahabaik, dengan kebangkitan Putra-Mu, kami Kaulahirkan kembali sebagai manusia baru yang rindu akan kebenaran dan keadilan-Mu. Semoga kami tumbuh dalam kesetiaan sebagai sahabat Kristus di bumi ini, kini dan sepanjang masa. Amin.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
III. LITURGI EKARISTI
Lagu Persiapan Persembahan: Nyanyian Baru Angkatlah (PS 530)
Nyanyian baru angkatlah menyambut Kristus yang menang;
Yang disalibkan dan wafat sekarang bangkit mulia, merintis jalan bahagia demi umat manusia.
Janganlah takut hatimu sebab t’lah bangkit Tuhanmu;
Ingatlah akan sabda-Nya ketika di Galilea, sesudah Tuhan-Mu wafat tentulah bangkit mulia.
Doa Persiapan Persembahan
I. Allah Bapa kami, Kuduskanlah roti dan anggur ini menjadi tubuh dan darah Putra-Mu, Anak Domba Paskah yang telah dikorbankan. Semoga kebangkitan Kristus memberi kami kekuatan dan membangkitkan kami pula untuk dengan iman yang mantap menyongsong masa depan yang cerah. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.
Bapa Kami
IV. Komuni
Doa Komuni Batin
Yesus-ku, aku percaya,
Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya,
dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku.
Seolah-olah Engkau telah datang, aku memeluk-Mu
dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu;
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu.
Amin.
Doa Sesudah Komuni
I Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kehidupan, kami mengucap syukur atas segala sesuatu yang Kauanugerahkan kepada kami kini dan selanjutnya melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Curahkanlah Roh cinta kasih-Mu kepada kami dan satukanlah kami dalam kasih sayang-Mu, agar kami hidup rukun dan damai sehati sejiwa sebagai umat kesayangan-Mu. Demi Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
V. RITUS PENUTUP
BERKAT MERIAH PASKAH DAN PENGUTUSAN
Lagu Penutup: Kristus Bangkit (PS 524)
Kristus bangkit, Kristus mulia, mari kita wartakan
Yang jahat dikalahkan-Nya, mari kita wartakan
Maut dihancurkan-Nya, Kristus pemenang jaya
Bacaan Kitab Suci dan Renungan harian lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan