Memberi dari Kekurangan

  • infokatolik
  • Sep 21, 2025

Memberi dari Kekurangan

Ada seorang anak perempuan kecil sedang berjalan-jalan dengan kakeknya. Lalu mereka tiba di depan pagar kebun yang diselimuti dengan bunga-bunga mawar merah.
Sambil menarik napas dalam-dalam, anak perempuan kecil itu berkata kepada kakeknya.

“Kakek, bisakah kakek mencium harumnya bunga-bunga mawar itu? Bunga-bunga itu bagus sekali.”

Kemudian keduanya mendengar suara seorang nenek tua, yang sedang duduk di beranda.

“Ayo silakan.. ambillah sebanyak yang kamu inginkan,” katanya.

Maka kedua orang itu, kakek dan cucunya setelah mendapat izin dari nenek tua itu masing-masing memetik satu tangkai mawar dan mengucapkan terima kasih kepada nenek tua itu, dan memuji keindahan bunga mawarnya.

Nenek itu berkata, “Saya menanamnya dengan tujuan untuk membuat orang lain senang. Saya sendiri tidak bisa melihat bunga-bunga itu karena saya buta.”

***

Kisah Injil yang ditampilkan pada hari ini mengajarkan kita soal puasa. Bagi Yesus, puasa itu bukan suatu kegiatan rutinitas, apalagi kewajiban atas peribadatan. Ia mengatakan, “Apakah layak selagi masih ada mempelai, para sahabat harus berpuasa?” Pada kesempatan lain Ia menegaskan, “Hendaklah anggur baru diletakkan pada kantong yang baru!” Arti berpuasa bukan pada rutinitas atau pada sebuah kewajiban saja, melainkan sebuah sikap hidup untuk membangun sebuah perubahan. Puasa sebagai seorang murid, tidak lain adalah belajar dan berjuang agar hidup bersama Sang Mempelai, mengubah dan mau diubah sehingga menjadi manusia baru seutuhnya. Bukan hanya kantongnya saja melainkan juga isinya baru. Antara isi dan kantongnya sungguh sinkron. Yesus ingin mengatakan, “Percuma kalian puasa kalau masih memakai kantong lama.”

Puasa yang dikehendaki Allah tidak lain adalah berbuat adil dengan melepaskan tali perbudakkan dan memerdekakan yang teraniaya. Puasa adalah melakukan belas kasih dengan memecah-mecahkan rotimu bagi orang yang lapar. Puasa adalah memberikan bagi mereka yang mengembara, dan tidak memiliki tempat untuk berteduh. Berpuasa adalah bela rasa dan memuliakan manusia dengan memberikan pakaian kepada mereka yang telanjang. Dan masuk didalamnya adalah memberikan sedekah dan derma dari kekurangan kita.

Dengan cara berpuasa seperti inilah, ketika kita memanggil nama Tuhan, Ia akan menjawab dan Allah akan menjadi tumpuan hidup kita.

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *