Minggu Biasa VI, Hari Biasa, “Pilihlah Yang Benar”

  • infokatolik
  • Dec 19, 2024

Kalender Liturgi, Minggu Biasa VI, Hari Biasa, “Pilihlah Yang Benar”, Jumat, 21 Februari 2020
PF St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan I

Yakobus 2:14-24.26

Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Berbahagialah orang yang suka akan perintah Tuhan.

Mzm 112:1-2.3-4.5-6
– Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
– Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
– Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak akan goyah, ia akan dikenang selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya

Yoh 15:15b
Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 8:34-9:1

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Bacaan Injil pada hari ini mengisahkan tentang Yesus yang berbicara kepada orang banyak dan para murid-Nya mengenai syarat menjadi pengikut-Nya. Dan syarat itu dikatakan Yesus sendiri, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, Ia akan menyelamatkannya.”

Kalau syarat untuk memperoleh seluruh dunia, seperti diajukan oleh iblis kepada Kristus, itu “jika Engkau sujud menyembah aku” (Matius 4:9) seperti Yesus aku menolaknya dengan tegas “Enyahlah iblis”. Seluruh dunia diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai sarana, yang harus digunakan jika mendekatkan kepada Tuhan, dan dijauhkan, kalau menghambat hubungan manusia dengan Tuhan. Iblis tidak bisa dan tidak perlu memberikan dunia seisinya kepadaku : itu sudah diserahkan kepada manusia Adam Hawa sejak semula. Yang penting ialah tahu, cara menggunakan dunia itu. Kalau dunia itu ditawarkan untuk memiliki itu jebakan belaka, sebab barangsiapa melekat kepada sesuatu yang dimilikinya dari dunia, ia tidak lagi bebas, ia dikuasai oleh dunia.

Santo Fransiskus Xaverius itu memilih yang benar, ketika dihadapkan dengan sabda Injil diulang-ulang, lalu meninggalkan aspirasinya menjadi masyhur dan tenar, serta merta memilih mengikuti Kristus, dan dari Kristus ia menerima seluruh dunia, menjadi bagian kerasulannya.

Fransiskus Xaverius pilih membebaskan diri dari dunia, dan melekat kepada Kristus.

Di sini orang sungguh menjadi bebas, karena tidak dikuasai oleh sesuatu lain daripada Kristus sendiri. Melekat pada Kristus, berarti melepaskan segala untuk memandang dunia dengan mata Kristus : bukan dunia yang menyilaukan dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, melainkan dunia yang berisikan manusia berdosa, namun tetap dicintai oleh Bapa, karena telah ditebus oleh darah Kristus. Dunia itulah yang dilihat oleh Fransiskus di dalam renungan-renungannya, dunia itulah yang menggerakkan hati, hingga ia mengarungi lautan dan samudra, tidak untuk mengumpulkan emas dan harta seperti para pedagang rempah-rempah dan para raja. Ia didorong oleh cinta Kristus, yang berseru : “Berilah jiwa-jiwa manusia kepadaku.” Untuk itu ia semalam-malaman berdoa, untuk itu ia berhari-hari berjalan, berbulan-bulan berlayar, untuk menjelajahi benua Asia dan kepulauan Jepang, Indonesia, gandrung mencari manusia-manusia, jangan sampai mereka memiliki bumi seisinya, tetapi kehilangan nyawanya.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *