Rakus, Serakah dan Tidak Cerdas

  • infokatolik
  • Sep 18, 2024

Seorang anak laki-laki, Ivan mewarisi ladang kecil milik ayahnya. Dia menginginkan tanah yang lebih luas lagi. Suatu hari datang seorang asing kepadanya, seorang yang berkuasa dan menawarkan kepadanya semua tanah yang bisa dia tempuh dalam satu hari, dengan syarat bahwa dia harus kembali ke tempat yang sama, di mana dia memulai, pada saat matahari tenggelam.

Pagi-pagi sekali anak laki-laki itu memulai perjalanannya, tanpa mengambil sarapan pagi atau menyapa siapapun. Rencananya yang pertama adalah menempuh enam mil persegi. Ketika dia menyelesaikan enam mil yang pertama, dia memutuskan untuk meneruskannya menjadi sembilan, lalu dua belas, dan akhirnya lima belas. Hal itu berarti bahwa dia harus berjalan enam puluh mil karena harus ditempuh sebanyak empat persegi sebelum matahari tenggelam. Pada siang hari, dia sudah mencapai tiga puluh mil. Dia tidak berhenti untuk makan atau minum. Kakinya semakin terasa berat.

Pada jarak dua ratus meter dari garis akhir, dia melihat matahari hampir tenggelam. Hanya tinggal beberapa menit tersisa. Dia mengumpulkan tenaga untuk upaya terakhir itu. Dia tiba di garis akhir persis pada waktunya.

Kemudian dia menyentuh dadanya dan terjatuh, lalu mati. Tanah yang didapatnya kini hanya ukuran satu kali dua meter.

Hal ini terjadi pada ribuan orang saat ini.

***

Belum lama ini ada kasus yang cukup menggemparkan masyarakat Indonesia. Ada seorang yang bisa melipatgandakan uang, namanya Kanjeng Dimas. Banyak orang yang tergiur datang kepada Kanjeng Dimas untuk bisa memperoleh banyak uang dengan melipatgandakan uang yang dibawanya. Bukan hanya masyarakat sederhana dengan pikiran yang terbatas, yang datang menemui beliau untuk mendapatkan kekayaan seketika. Namun juga, banyak orang-orang pintar, orang- orang yang berpendidikan tinggi, yang datang kepada Kanjeng Dimas. Mereka semua percaya bahwa Kanjeng Dimas bisa melipatgandakan uang. Tetapi pada akhirnya praktek Kanjeng Dimas dibongkar polisi, dia ditangkap karena dianggap menipu masyarakat.

Kerakusan dan keserakahan menyebabkan orang lupa diri, tanpa logika dan mudah diperdaya. Orang tidak lagi mampu mencerna suatu masalah karena dirasuki oleh kerakusan. Pikirannya mandeg. Dalam peristiwa lain seringkali dalam sebuah pesta pernikahan, orang berebut makanan prasmanan sampai ribut karena takut tidak kebagian. Padahal setelah mendapatkan begitu banyak makanan di piringnya, makanan itu kadang tidak habis dimakan dan tersisa, lalu dibuang. Orang kerapkali hanya ngotot mencari makanan dunia secara berlebihan. Ukurannya bukan sebatas perut, tetapi sebatas nafsu! Akibatnya, banyak orang yang membuang-buang sisa makanan.

Orang-orang yang datang kepada Kanjeng Dimas dan yang berebut makanan di pesta pernikahan adalah orang-orang yang hanya mencari makanan duniawi, karena mereka kenyang oleh makanan duniawi. Berbeda sekali dengan makanan yang ditawarkan Yesus. Pada peristiwa mukjizat “lima roti dan dua ikan”, dahulu juga banyak orang yang berduyun-duyun mencari Yesus, namun Yesus tahu dengan maksud orang banyak itu, maka Dia menegur mereka dengan berkata, “Kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.”

Yesus menegur mereka secara langsung karena motivasi mereka datang mencari Dia, hanya digerakkan oleh rasa kenyang bukan keinginan untuk memahami pesan dan sabda Yesus, yang salah satunya dipesankan melalui mukjizat. Itu adalah kegagalan dalam menangkap pesan dibalik sebuah peristiwa, sangat tidak diharapkan oleh Yesus. Seharusnya kita berusaha menemukan kehendak Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita, bukan hanya mencari hal-hal yang mengenyangkan dan menyenangkan diri sendiri saja. Kita hanya sebatas memahami peristiwa itu melalui pemahaman kita, tanpa akal sehat atau perhitungan manusia yang cerdas. Kita harus mampu merasakan dan mencicipi makanan kehidupan yang menjadi bekal sampai kehidupan yang kekal.

 

Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *