Tambahan Peringatan Enam orang Kudus didalam Kalender Romawi Oleh Paus Frasiskus
Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen mengeluarkan dua dekrit, yang disetujui oleh Paus Fransiskus, salah satunya menuliskan Peringatan Santa Martha,
Santa Maria, dan Santo Lazarus ke dalam Kalender Romawi tanggal 29 Juli.
Dengan dekrit 2 Februari itu, seluruh buku liturgi di seluruh dunia dapat diperbarui dengan
doa dan teks yang cocok untuk ketiga kawan dekat Yesus ini. Dekrit itu mengatakan, Paus Fransiskus membuat keputusan beri tambahan peringatan liturgi ini berdasarkan “kesaksian evangelis penting yang mereka memberikan untuk menyongsong Tuhan Yesus ke dalam tempat tinggal mereka, mendengarkan Dia bersama penuh perhatian, dan mempercayai bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup.”
“Dalam keluarga berasal dari Betania,” tulis dekrit itu, “Tuhan Yesus mengalami impuls kekeluargaan dan persahabatan Marta, Maria dan Lazarus, dan oleh dikarenakan itu Injil Yohanes menunjukkan Dia mengasihi mereka. Martha bersama murah hati berikan keramahtamahan kepada-Nya, Maria mendengarkan bersama penuh perhatian kata-kataNya, dan Lazarus langsung bangkit berasal dari kubur atas perintah Dia yang merendahkan kematian.”
Dekrit itu terhitung mencatat “ketidakpastian tradisional dalam Gereja Latin” atas identitas Maria. Studi-studi terakhir udah merampungkan persoalannya, dan mengidentifikasi dia sebagai saudara perempuan berasal dari Marta dan Lazarus, “seperti yang dibuktikan oleh
Martirologi Romawi sementara ini,” tulisnya.
Dalam dekrit terpisah, Paus menuliskan tiga Peringatan Opsional dalam Kalender Romawi
untuk tiga Pujangga Gereja.
- Santo Gregorius berasal dari Narek, Abbas dan Pujangga Gereja, 27 Februari;
- Santo Yohanes berasal dari Avila, Imam dan Pujangga Gereja, 10 Mei;
- Santa Hildegard berasal dari Bingen, Perawan dan Pujangga Gereja, 17 September.
Dekrit itu menyatakan “kombinasi kekudusan bersama pengetahuan dalam pengalaman
misteri Yesus Kristus berkenaan erat bersama misteri Gereja.” Hubungan kekudusan dan kebijaksanaan ini, lanjutnya, terutama muncul terhadap mereka yang udah diberi gelar
“Pujangga Gereja.”
Dekrit itu menyatakan, ketiga Orang Kudus ini ditambahkan ke Kalender Romawi dikarenakan masing-masing punyai beri tambahan suatu hal yang unik bagi Gereja. “Kearifan yang menjadi ciri pria dan wanita ini tidak sekedar punya mereka,” bunyinya, “karena bersama menjadi murid-murid Kebijakan ilahi mereka sendiri menjadi guru kebijaksanaan untuk seluruh komunitas gerejawi.”