Hari Biasa, Minggu Biasa XXXIV, “Sabda Tuhan Bertahan”

  • infokatolik
  • Sep 07, 2024

Hari Biasa, Minggu Biasa XXXIV, “Sabda Tuhan Bertahan”, Jumat, 29 November 2019

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Daniel 7:2-14

Berkatalah Daniel, demikian: “Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

T.Daniel 3:75-81

Kidung:
Pujilah Tuhan, hai gunung gemunung, Refr.
Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi, Refr.
Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit, Refr.
Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai, Refr.
Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala apa yang bergerak di
dalam air, Refr.
Pujilah Tuhan, hai unggas di udara, Refr.
Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi, Refr.

Bait Pengantar Injil

Luk 21:28
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:29-33

Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan

Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu

Di pandangan manusia; bumi itu begitu kokoh dan langit seisinya begitu nyata, hingga menggambarkan ketetapan dan keteraturan yang mantap. Tetapi kata-kata hanya hilang dibawa angin. Namun Yesus menyatakan, bahwa dunia dan kemuliaan-Nya akan lenyap, dan sabda-Nya tetap.

Dunia, bumi-langit masih persaingan dengan Sabda

Pada setiap ciptaan ada kebijaksanaan, yang dititipkan oleh Pencipta, mewartakan Sabda-Nya yang satu, dengan berbagai macam kata-kata, dituturkan dalam berbagai nada. Tetapi seluruhnya pun tidak akan mengurangi sumber Sabda. Kejadian disusul kejadian, menjadi rangkaian peristiwa, bisa dicatat sebagai kisah, disusun sebagai sejarah sampai akhir zaman. Rahasia-rahasia Kebijaksanaan, yang tertemukan diseluruh ciptaan, diperinci dalam berbagai ilmu, dipelajari, diperluas, diperdalam tak ada habisnya: ditulis dan dibukukan disimpan dalam ribuan perpustakaan, tidak akan habis. Dari bahan- bahan yang tersimpan di perut bumi orang membangun kapal dan pesawat semakin sempurna, orang mendirikan rumah dan gedung semakin megah, menjadi negara dan kota semakin besar, peradaban semakin lengkap, tinggi gemerlapan. Tetapi ini semua, dengan dunia, alam raya, pada suatu ketika akan lenyap seluruhnya.

Sabda, yang memulai segala, akan tetap, bila semuanya lenyap

Sabda itu awal dan asal mula, penyelenggara dan penata seluruh alam dan apa yang terjadi di dalamnya, pada manusia dan pada makhluk-makhluk lainnya. Sabda bisa menguraikan, menaburkan, membentangkan dunia dan zaman, tempat dan waktunya, seluas dan sejauh seperti yang Ia kehendaki, dan menggulungnya kembali, hingga selesailah segala : bumi dan langit akan lenyap dan laut tidak akan ada lagi. Sabda yang mengatakan pada ciptaan : merajalelalah keluar; Ia membiarkan masing-masing berkiprah dalam tarian alam sementara waktu, dan menyuruhnya masuk kembali. Maka semua keluar masuk menurut perintah Sutradara Agung, Sang Sabda. Ia yang memprakarsai dan menguasai segala. Kita tidak boleh disilaukan oleh ciptaan, yang berhias gemerlapan di panggung dunia, sebab semua pelaku dan panggung akan lenyap. Yang harus kita perhatikan ialah hikmah lakon, kebijaksanaan tersirat dalam ciptaan, yang memancarkan Tuhan dan kembali menuju Tuhan.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *