Hari Biasa, Minggu Biasa IX, “Hukum Yang Paling Utama”

  • infokatolik
  • Jan 28, 2025

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu Biasa IX, “Hukum Yang Paling Utama”, Kamis, 4 Juni 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I

Pembacaan dari Surat Paulus yang kedua kepada Timotius 2:8-15

Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah


Mazmur Tanggapan

Refr. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.

Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14
– Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku;
– Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
– Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Mzm 119:34
Berilah aku mengerti, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku kan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:28b-34

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus


Renungan.

Kali ini Yesus mendapat pertanyaan dari seorang ahli Taurat, seorang yang memahami dengan baik segala aturan-aturan Taurat Musa. Ada ratusan aturan dari Taurat Musa dan yang ditanyakan adalah perintah yang mana yang paling utama. Yesus menjawabnya dengan mengutip dari Kitab Imamat dan Kitab Ulangan, yang bunyinya, “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Inti dari kutipan hukum Taurat itu adalah, bahwa “tidak ada gunanya mencintai Tuhan, kalau tidak bisa mencintai manusia”, dan yang kedua bahwa “ukuran mencintai manusia itu adalah cinta kepada diri sendiri”. Pengertiannya bisa dikatakan demikian, apa yang tidak saya sukai orang lain lakukan kepada saya; jangan juga hal itu dilakukan ke orang lain. Dan apa yang saya suka diperlakukan oleh orang lain, hal itulah yang akan saya lalukan kepada orang lain.

Jadi mengasihi sesama itu sesuatu yang menyenangkan, karena tindakan itu sesuatu yang sudah biasa kita lakukan, menjaga diri, merawat diri dan mengasihi diri kita sendiri karena kita sadar kita ini “Anak-anak Allah”, anak yang berkenan kepada Allah. Dan Yesus sendiri menyapa, bahwa “kamu adalah sahabat-sahabatKu”. Jadi tugas mengasihi sesama itu sangat mudah karena disekitar kita ada komunitas-komunitas, dan juga dalam keluarga, sudah ada orang yang menjadi bagian dari hidup kita yang memang harus kita kasihi.

Dalam lingkungan komunitas dengan kehadiran Yesus hukum cinta kasih itu dipertegas, dari pertanyaan “siapa sesamaku manusia, menjadi saya sesama untuk siapa?” Jelas tugas utama yang diperintahkan oleh Yesus adalah sesama yang membutuhkan, yang tidak berdaya, yang sakit, yang berkebutuhan khusus, yang diperlakukan tidak adil dan disisihkan.

Dalam lingkungan keluarga, kita menjadi keluarga kudus sebagai seorang suami dan istri dalam pernikahan, menjadi kudus seperti Yosef dan Maria ketika menjadi orang tua bagi anak-anak. Semoga kita berkenan pada Allah.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *