Hari Biasa, Minggu II Paskah, “Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya”

  • infokatolik
  • Sep 18, 2024

Kalender Liturgi, Hari Biasa, Minggu II Paskah, “Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya”, Jumat, 24 April 2020
PF St. Fidelis dari Sigmaringen, Imam dan Martir

Bacaan I

Pembacaan dari Kisah Para Rasul 5:34-42

Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang: “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” Nasihat itu diterima. Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Refr. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Mzm 27:1.4.13-14
– Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
– Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
– Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:1-15

Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan.

Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya

Yesus menguasai alam semesta, untuk meningkatkan kegunaannya bagi karya keselamatan. Lima roti dapat dilipat-gandakan untuk memberi makan beribu-ribu orang demi kehidupanmu manusiawi, kehidupan duniawi. Lebih sanggup Tuhan memberikan roti untuk kehidupan kekal bagi seluruh umat manusia. Yesus tidak mau menjadi Raja Mesias hanya untuk sekedar memberi roti, Ia membangun Kerajaan menurut kehendak Bapa, di mana setiap sabda yang keluar dari mulut Tuhan, memberi kehidupan. Ia memberikan dasar, di mana karena iman manusia dapat “berjalan di atas air”, tak dapat diombang-ambingkan oleh gelombang pikiran dan keraguan, mengikuti Yesus melangkah mantap. Yesus menyiapkan umat dengan mukjizat, para rasul dengan kepercayaan akan kekuasaan diri-Nya: “Aku ini, jangan takut!” Dia sendiri semalam-malaman berkanjang (bertekun dengan setia) dalam doa.

Pada Injil Yohanes ada tentang Ekaristi dikaitkan dengan pelipatgandaan roti, penolakan “Kerajaan Mesias”, tanda penguasaan alam, dan tuntutan akan iman, yang mengingkari perasaan manusia.

Yesus menurut iman, yang melampaui akal budi manusia. Sikap yang dituntut ialah keterbukaan akan Sabda dan kuasa Tuhan, penyerahan hati dan budi untuk dibentuk oleh Sabda-Nya yang menghidupkan. Dan di sini Yesus sebagai utusan Bapa tidak akan mundur setapakpun. Manusia tidak mencari, tetapi Ia harus menerima Tuhan yang datang untuk mewahyukan diri, juga kalau untuk Tubuh-Nya Ia mengambil bentuk roti, untuk dapat kita santap.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *