Hari Biasa, Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

  • infokatolik
  • Dec 27, 2024

 

Kalender Liturgi Senin, 1 Juni 2020
PW Santa Perawan Maria, Bunda Gereja
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 4:4-7

Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa! Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

 

Mazmur Tanggapan

Refr. Berbelas-kasihlah Tuhan dan adil, Allah kita adalah rahim.

Ayat.
– Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita. Kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalanMu dikenal di bumi dan keselamatanMu diantara segala bangsa.
– Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepadaMu ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepadaMu. Allah memberkati kita. Kiranya segala ujung bumi taqwa kepadaNya.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya

Ayat. Berbahagialah engkau Perawan Maria yang melahirkan Tuhan, dan diberkatilah engkau Bunda Gereja yang menyemangati kami dengan Roh Puteramu Yesus Kristus.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 19:25-34

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia?supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?:”Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

 

Renungan.

Hari ini Gereja merayakan peringatan Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Setelah kelahiran Gereja lewat hari Pentekosta dan setelah para murid dipenuhi oleh Roh Kudus, maka mulailah Gereja itu bertumbuh dan berkembang, melahirkan begitu banyak murid-murid yang baru, semua orang dipenuhi dengan semangat untuk mewartakan kabar sukacita. Para murid bersama dengan Bunda Maria pada awal Gereja terbentuk, berkumpul bersama, berdoa bersama, memohonkan supaya pesan pewartaan yang disampaikan oleh Yesus itu, dapat didengar oleh semua orang, maka persekutuan para murid bersama dengan Bunda Maria menjadi juga tanda bahwa kesatuan itu adalah kesatuan yang tetap.

Peran Bunda Maria disini sangat penting, peranannya bukan hanya memberi sarana kehidupan, ibu yang melahirkan Yesus, Puteranya, namun juga menjadi sesuatu membuka sebuah keselamatan melalui peran Tuhan Yesus itu, dan hari ini kita diajak untuk belajar dari Bunda Maria apa artinya sabar, rendah hati, sederhana dan setia. Belajar dari pernyataan iman dari Bunda Maria, dari awal “perjalanan keselamatan” kalau kita renungkan kata-kata, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu.” Maka di sini kita bisa belajar dari pengalaman Bunda Maria untuk sabar, rendah hati, sederhana, setia dan juga berjuang untuk berserah.

Seperti istilah, “Kasih ibu itu sepanjang masa”, ini untuk menyatakan tentang betapa besar jiwa pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, jiwa kasih yang begitu besar kepada anak-anaknya. Dan hal yang serupa senada juga dialami oleh Perawan Maria, yang kita peringati hari ini, Bunda Maria yang juga berjuang untuk menemani, mengikuti perjalanan hidup Yesus. Dan tentu perjuangan Bunda Maria ini menjadi sesuatu yang bernilai bagi kehidupan kita sebagai umat beriman sekarang.

Berkah Dalem.


Bacaan Kitab Suci dan Renungan lainnya dapat dibaca di Bacaan & Renungan

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *