Pada suatu hari di musim panas, Amstrong Williams disuruh pergi ke toko oleh ayahnya untuk membeli kawat dan pagar bagi pertanian mereka.
Pada usia 16 tahun, Amstrong sangat senang jika ia disuruh-suruh untuk keperluan keluarga mereka. Tetapi kali ini semangatnya kendor. Hal itu terjadi karena ayahnya menyuruhnya untuk berhutang dulu pada pemilik toko.
Williams takut pada apa yang mungkin terjadi. Ia pernah melihat teman-temannya yang berkulit hitam ketika hendak berhutang mereka pada akhirnya berdiri dengan kepala tertunduk, karena pemilik toko mempertanyakan apakah mereka pantas diberi hutang atau tidak.
Ketika tiba di depan kasir sambil membawa barang-barang yang hendak dibelinya, Amstrong mengatakan dengan hati-hati :
“Saya ingin membeli ini dengan berhutang dulu.”
Sang pemilik toko berkata dengan pasti : “Tentu saja. Ayahmu selalu bisa diandalkan.”
Lalu ia menoleh kepada pria di sebelahnya dan berkata : “Dia ini anak James Williams.”
Pria itu mengangguk ke arah Amstrong dan tersenyum. Putra James Williams, tiga kata itu telah membuka pintu untuk memperoleh rasa hormat dari orang dewasa.
Pada hari itulah William mendapat pelajaran bahwa nama baik merupakan sesuatu yang sangat berharga karena dapat memberikan jasa baik dan keuntungan. Oleh karena itu menjaga nama baik keluarga merupakan tanggung-jawab yang penting.
Nama baik selalu memberikan keuntungan bagi pemiliknya, bahkan hingga anak cucu dan keturunan selanjutnya dari orang tersebut. Nama baik tidak diperoleh begitu saja, tapi harus diusahakan dari hari ke hari. Nama baik dapat diperoleh ketika perkataan dan perbuatan kita sama. Jadi mari menjaga nama baik kita, karena nama baik kita jauh lebih berharga daripada kekayaan jasmani.