Seorang ayah yang hampir meninggal memanggil ketujuh putranya. Dia memberi setiap orang sebuah tongkat dan berkata, “Patahkan ini!”
Setiap anak dengan mudah mematahkan tongkat yang terpisah itu. Ayah yang tua itu kemudian mengikat ketujuh ranting itu menjadi satu, lalu memberinya kepada putranya yang tertua dan berkata, “Patahkan ini!” Kali ini dia tidak mampu mematahkannya, yang lain juga tidak mampu melakukan itu. Kata ayah itu, “Jadi, kalian pun harus demikian. Bila kalian sendiri-sendiri, kalian lemah, bila bersatu kalian kuat.”
***
Cinta orangtua tak mengenal batas dan itu berlaku di sebagian besar kasus keluarga di seluruh dunia. Orangtua akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan anggota keluarganya cukup sandang, pangan, dan papan.
Beberapa orangtua bahkan berusaha untuk memastikan bahwa jalan di depan hidup anaknya diaspal semulus mungkin. Tetapi banyak anak sering tak menyadari hal ini, karena orang tua mereka hampir tak akan pernah memberi tahu mereka tentang pengorbanan yang dilakukannya.
Demikian juga Yesus, menjelang naik ke surga Ia memberikan nasehat dan kekuatan kepada murid-muridNya. Hal ini karena Yesus tahu bahwa para muridNya masih akan terus dicobai setelah kepergianNya, akan terus dicoba untuk dicerai-beraikan dan dianiaya. Yesus meneguhkan dan menguatkan para muridNya supaya mereka selalu bersama, bersatu, dan kuat dalam iman sehingga dapat mengalahkan dunia. Kata Yesus kepada mereka, “Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”.
Setelah peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya, para murid kini percaya bahwa Yesus adalah Putera Allah, Dia datang dari Allah. Walaupun Ia ditinggalkan seorang diri oleh para muridNya saat penderitaan di kayu salib, namun Dia tidak sendirian karena Bapa menyertaiNya. Semuanya itu dikatakan kepada murid-muridNya, supaya mereka beroleh damai sejahtera dalam Dia. Bahwa di dalam dunia mereka menderita penganiayaan, tetapi Yesus sudah menyampaikan supaya mereka menguatkan hati, karena Dia telah mengalahkan dunia. Yesus menunjuk pada kesudahan akhir yang pasti, harapan atas dasar iman.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling