Hari Biasa, Minggu Biasa XXXIV. “Kaya Miskin dalam Penilaian Tuhan”

  • infokatolik
  • Apr 26, 2025

Hari Biasa, Minggu Biasa XXXIV, “Kaya miskin dalam penilaian Tuhan”, Senin, 25 November 2019
PF S. Katarina dr Aleksandria, Perawan dan Martir

Bacaan Hari ini, Tahun Liturgi C

Bacaan Pertama

Daniel 1:1-6.8-20

Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: “Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja.” Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: “Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.” Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Tambahan Daniel 3:52-56
*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U: Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil

Mat 24:42a.44
Berjaga-jagalah dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:1-4

Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Renungan

Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan

Yesus tidak terkesan melihat persembahan orang kaya, karena mereka memberikan dari kelebihannya ; itu sudah wajar dan layak, sebab kekayaan dunia harus diratakan kepada semua, sampai yang miskin pun mendapat bagian sewajarnya. Tetapi Yesus terkesan oleh pemberian janda miskin, yang memberikan derma kehidupan sehari, dari kekurangannya.

Kaya dan miskin di mata Yesus

Yesus melihat orang kaya itu sebagai bendahara, yang diserahi untuk mengelola kekayaan tuannya, dan harus bertanggung-jawab atas cara pemakaian dan pembagiannya. Hati Bapa, yang memiliki dan menguasai segala, ingin, agar putera-puteri-Nya yang kecil, yang miskin, yang lapar dan haus, mendapatkan bagian yang adil dari kekayaan Bapa yang satu. Dan Yesus melihat orang kaya itu berdatangan, sebagai bendahara yang menyerahkan kembali sebagian di harta Bapa, yang dikelola dan dikembangkannya, sebagai derma untuk dibagikan kepada saudara-saudaranya yang tidak begitu beruntung di dunia. Dana itu kewajiban, dan besar kecilnya itu tergantung dari kewajaran dan perasaan pada setiap orang, menurut keadilan, cinta, belas kasihnya kepada sesama. Yesus melihat keadilan dan kewajaran itu dengan ukuran, yang dipakai oleh Bapa-Nya.

Tempat istimewa, yang diberikan kepada orang miskin

Orang miskin oleh Yesus dilihat sebagai penampung kebaikan Allah lewat keadilan, cinta kasih dan kedermawanan sesama. Orang kaya, orang kuasa, orang berada, orang yang empunya lebih di bidang apa saja, dapat berbuat amal dan menambah jasa dengan memperhatikan dan menolong kemiskinan, dan penderitaan sesama : entah itu di bidang kemiskinan, harta rohani maupun jasmani, kekurangan sandang, pangan, papan, karena penderitaan badan, jiwa, perasaan terasing, terpojok; semua sengsara seluas apa yang ada dan mungkin terjadi dalam kehidupan manusia. Istilah “membagi” itu mempunyai dasar kebersamaan, saling menolong dan mendukung sebagai saudara-saudari, putera- puteri dari satu Bapa, saling memperhatikan sebagai anggota-anggota dalam Satu Tubuh Mistik Kristus. Orang miskin seperti si janda ini, dan semua orang miskin, yang memberi dari kemiskinannya, oleh Yesus dinilai “memberi lebih banyak…..” Karena dari kekurangannya….” Dan kita menyaksikan pengorbanan itu banyak dilakukan di lingkungan awam: di bidang rohani, jasmani, pengorbanan waktu, tenaga jerih payah…. sedang mereka tetap mempunyai sedikit saja.

Berkah Dalem.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *