Para tetua di kota kecil New England memutuskan untuk tidak mengusir pastor mereka meskipun dia memiliki kecenderungan radikal. Seorang pengunjung kota kecil itu mengetahui pandangan sempit orang-orang di sana, memuji salah seorang tetua karena telah berpandangan luas.
“Pandangan luas omong-kosong,” jawab tetua itu.
“Kami semua tahu bahwa pastor itu memiliki gagasan yang berbahaya, tapi lebih baik dia tetap tinggal di sini, jika dia tidak di sini dia akan tinggal di tempat lain dan celaka orang-orang akan pergi ke sana untuk mendengarkan dia”.
***
Tidak dipungkiri bahwa saat ini kemajuan teknologi informatika berkembang sangat cepat, salah satu manfaatnya adalah membuat kita bisa saling terhubung satu sama lain, membuat kita semakin mudah untuk berkomunikasi. Kemajuan teknologi diharapkan bisa meningkatkan solidaritas antar manusia, untuk memperteguh persaudaraan di antara kita dan bukan sebaliknya, karena kemajuan teknologi informatika komunikasi sosial, tidak jarang justru menjadi sarana yang mudah memecah belah. Kita diajak untuk menjadikan yang jauh jadi dekat, tapi jangan-jangan malah sebaliknya! Yang dekat malah jauh gara-gara semua asik dengan gadgetnya masing-masing dan lupa memperhatikan satu sama lain, bahkan orang-orang yang paling dekat.
Kemajuan teknologi juga membantu kita dan mempermudah mendapatkan informasi secara cepat. Namun tidak bisa disangkal bahwa tidak semua cerita itu adalah cerita yang baik. Di dalam media begitu banyak informasi, ada begitu banyak hal, tetapi tidak semuanya baik. Maka kita harus menjadi bijaksana, kita harus bisa menyaring sebelum share, kita baca dulu apakah itu baik? apakah itu benar? apa tidak berguna? Kalau itu baik, benar, berguna, bolehlah kita share. Tetapi kalau isinya hoax, berita bohong, ujaran kebencian dan seterusnya, kita tentu saja harus berani dan bijak untuk segera membuangnya saja. Maka itu berarti kita juga diajak untuk menjaga jemari, itu penting pada zaman dimana segala informasi dan seluruh informasi ada dalam genggaman, dalam smartphone, dalam seluruh alat-alat komunikasi modern yang kita miliki, jemari kita itu perlu ditata supaya bisa men-share cerita-cerita yang baik saja, dan segala berita hoax, berita bohong atau ujaran kebencian hanya berakhir di diri kita saja.
Kita harus bisa menjadi tetua yang bijaksana, yang mampu memilah dan memilih mana berita yang pantas dan patut di share atau dipublikasikan ke orang banyak. Jangan sampai kita malah menjadi penyambung jari berita kebohongan karena kita gagal paham atas berita hoax yang mungkin juga kita tidak sadari. Selamat Hari Komunikasi Sosial Sedunia dan selamat menata jari jemari anda. Salam jempol.
Renungan Harian lainnya dapat dibaca di Sejenak Eling