Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 Juni 2021

  • infokatolik
  • Sep 26, 2024
Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 Juni 2021

Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 Juni 2021

 

Renungan harian katolik untuk hari  ini, marilah kita mempersiapkan diri dan hati kita

Renungan Harian Katolik Sabtu, 26 Juni 2021

Bacaan Pertama      Kejadian Bab 18 : ayat 1 – ayat 15

Renungan harian katolik hari ini  Pembacaan dari Kitab Kejadian :

Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu.” Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.” Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?” Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan     Lukas 1:46-47.48-49.50.53.54-55

Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya.

  • Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan,
    dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
  • sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
    karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
  • Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
    Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

 

Bait Pengantar Injil          Matius Bab 8 : ayat 17

Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

 

Bacaan Injil              Matius Bab 8 : ayat 5 – ayat 17

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius :

Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan Harian Katolik Singkat

Terdapat tiga hal yang dapat kita teladani dari seorang perwira yang ada dalam bacaan Injil pada hari ini, apa itu tentang kepedulian, kerendahan diri dan besarnya Iman serta kepercayaan kepada Tuhan. Meskipun Ia adalah seorang Perwira prajurit, iya sangat bertanggung jawab dan peduli terhadap hambanya, saat hambanya sakit, iya rela untuk datang kepada Yesus dan memohon kepadanya untuk kesembuhan hambanya itu

Meskipun Ia memiliki jabatan yang tinggi Ia tetap merendahkan diri dihadapan Tuhan karena menyadari bahwa ia tidak layak di hadapan Tuhan dan membutuhkan belas kasihan serta pertolongan dari Tuhan, dan begitu besarnya Iman serta kepercayaan pada Kristus bagi kesembuhan hambanya itu bahkan sampai membuat Yesus terheran-heran, sampai mengatakan “aku berkata kepadamu, sesungguhnya Iman sebesar ini tidak pernah aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.”

Perlu kita refleksikan masing-masing teladan dari perwira tersebut Apakah kita sudah memiliki iman dan kepercayaan yang penuh pada penyelenggaraan Tuhan dalam hidup kita masing-masing? Pesannya adalah, sekaya apapun, tinggi apapun pangkat atau derajat kita, kita hidup didunia harus tetap rendah diri dihadapan Allah, kita harus merasa bertanggung jawab dan peduli kepada sesama tanpa pandang bulu dan percaya sepenuhnya pada penyelenggaraan Tuhan dalam hidup kita. Karena Yesus pun telah merendahkan diri Yesus sendiri, bahkan Yesus pun rela mengorbankan nyawa-Nya demi menebus dan menyelamatkan kita dari dosa-dosa yang kita perbuat.

 

Doa Renungan Harian Katolik

Yesus semoga kami mampu merendahkan diri kami dan mempercayakan sepenuhnya kepadamu dengan sepenuh Iman kami. Amin.

 

Demikianlah renungan harian katolik hari ini.  Untuk meningkatkan kesiapkan kita sambilah kita berdoa yang tersedia disini  kumpulan doa 

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *